Konsep Pendidikan Kesehatan
B. Konsep
Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
Pendidikan Kesehatan
Menurut A Joint Comitte on Terminologgu
in Health Education of United States (1973) yang dikutip oleh Susilo (2011)
pendidikan kesehatan adalah merupakan suatu proses yang mencakup dimensi dan
kegiatan-kegiatan dari intelektual, psikologi dan sosial yang diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang
mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga, dan masyarakat. Nyswander (1947) mengatakan
bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang
ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat.
Grout (1958) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya menerjemahkan
apa yang telah diketahui tentang kesehatan kedalam perilaku yang diinginkan
dari perorangan ataupun masyarakat melalui proses pendidikan. Berdasarkan
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan pendidikan kesehatan suatu proses
yang mencakup dimensi dan kegiatan-kegiatan dari intelektual, psikologi dan sosial
yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan
secara sadar demi tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat.
2. Tujuan
Pendidikan Kesehatan
Meskipun secara garis besar tujuan dari
pendidikan kesehatan merubah perilaku belum sehat menjadi perilaku sehat, namun
perilaku tersebut, ternyata mencakup hal yang luas, sehingga perlu perilaku
tersebut dikategorikan secara mendasar (Susilo, 2011).
Azwar (1983:18 dalam Susilo, 2011), membagi perilaku
kesehatan sebagai tujuan kesehatan menjadi 3 macam :
a.
Perilaku
yang menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. Setiap
individu mampu menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.
b.
Secara
mandiri dapat menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun
menciptakan perilaku sehat didalam kelompok. Setiap individu mampu memahami apa
yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada
mereka ditambah dukungan dari luar.
c.
Mendorong
berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara tepat.
Individu mampu memutuskan kegiatan yang paling tepat guna meningkatkan taraf
hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut
Green (1980 dalam Susilo, 2011) pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting
dalam mengubah dan menguatkan faktor perilaku (pencetus, pendukung dan
pendorong) sehingga menimbulakan perilaku positif. Hal ini menunjukan bahwa
perilaku, pendidikan kesehatan dan status kesehatan berada dalam suatu pola
hubungan yang saling mempengaruhi.
3. Metode
Pendidikan Kesehatan
Menurut
Notoatmodjo (1993) dan WHO (1992) dalam Maulana (2014), metode pendidikan
kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu :
1)
Metode
Pendidikan Individu (perorangan)
Bentuk
dari metode individu ada 2 bentuk :
a.
Bimbingan
dan Konseling
Bimbingan
berisi penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang disajikan dalam bentuk pelajaran. Konseling
adalah proses belajar yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima
diri sendiri serta realistis dalam proses penyelesaian dengan lingkungannya
(Nurihsan, 2005 dalam Maulana, 2014).
b. Wawancara (Interview)
Cara ini sebenarnya bagian dari
bimbingan dan konseling. Wawancara petugas dengan klien dilakukan untuk
menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah
tertarik atau tidak terhadap perubahan dan untuk mengetahui perilaku yang sudah
atau belum diadopsi memiliki dasar pengertian dan kesadaran yang kuat.
2) Metode Pendidikan Kelompok
Untuk
kelompok yang besar (sasaran berjumlah lebih dari 15 orang), dapat digunakan
metode ceramah dan seminar.
a. Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan
oleh seorang pembicara di depan sekelompok pengunjung atau pendengar. Metode
ini digunakan jika dalam kondisi berikut :
a) Waktu untuk penyampaian
informasi terbatas.
b) Orang yang mendengarkan sudah
termotivasi.
c) Pembicara menggunakan gambar
dalam kata-kata.
d) Kelompok terlalu besar untuk
melakukan metode lain.
e) Ingin menambah atau
menekankan apa yang sudah dipelajari.
f) Mengulangi, memperkenalkan
atau mengantarkan suatu pelajaran atau aktivitas.
g) Sasaran dapat memahami
kata-kata yang digunakan.
b. Seminar
Seminar
adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu atau beberapa ahli tentang suatu
topic yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat. Metode
ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke
atas.
Untuk
kelompok kecil (sasaran berjumlah kurang dari 15 orang), dapat dilakukan
diskusi kelompok, curah pendapat (brain
storming), snowball, Buzz group (kelompok studi kecil), bermain peran (role play), dan simulasi.
4. Media
atau Alat Peraga Dalam Pendidikan Kesehatan
Media
adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan
atau pengajaran. Alat peraga atau media mempunyai intensitas yang berbeda-beda
dalam membantu permasalahan (Maulana, 2014).
Pembagian
alat peraga dibagi berdasarkan fungsinya (Fitriani, 2011), yaitu :
a.
Media
cetak
1)
Buklet.
Media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa
tulisan atau gambar atau keduanya. Sasaran buklet adalah masyarakat yang dapat
membaca.
2)
Leaflet dan pamphlet
Merupakan
selembar kertas yang berisi tulisan cetak tenang suatu masalah khusus untuk
sasaran yang dapat membaca. Leaflet terdiri atas 200-400 kata dan kadang-kadang
berseling dengan gambar. Leaflet berukuran 20 x 30 cm, dan biasanya disajikan
dalam bentuk terlipat, biasanya leaflet diberikan setelah sasaran telah selesai
kuliah atau ceramah agar dapat dipergunakan sebagai pengingat pesan atau dapat
juga diberikan sewaktu ceramah untuk memperkuat pesan yang sedang disampaikan.
3)
Poster
merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar. Ukuran poster biasanya 50 x 60 cm.
karena ukurannya yang terbatas, maka tema dalam poster tidak terlalu banyak,
sedap-dapatnya hanya ada satu tema dalam satu poster. Tata letak kata dan warna
dalam poster hendaknya menarik. Kata - kata dalam poster tidak lebih dari tujuh
kata dan hurufnya dapat dibaca oleh orang yang lewat dari jarak 6 meter.
4)
Lembar
balik (flip chart)
Merupakan
alat peraga yang merupakan kalender
balik bergambar. Lembar balik (flip chart)
mempunyai dua ukuran. Ukuran besar terdiri atas lembaran-lembaran yang
berukuran kurang lebih berukuran 50 x 75 cm, sedangkan ukuran kecil kurang
lebih 38x 50 cm. lembar balik yang berukuran lebih kecil 21 x 28 cm disebut flip book atau flip chart meja.
Salah
satu media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah media audio
visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar (Mubarak, 2009). Kelebihan audio visual adalah sudah dikenal masyarakat,
mengikutsertakan semua panca indera, lebih mudah dipahami, lebih menarik, dapat
diulang penggunaanya, kelemahan menggunakan audio visual adalah biayanya mahal,
sedikit rumit, perlu listrik, untuk mengoperasionalkannya (Notoatmodjo 2010)
5)
Foto
yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
b.
Media
Elektronik
1)
Televisi
Penyampaian
pesan atau informasi-informasi kesehatan melalui media televisi dapat dalam
bentuk sandiwara, forum diskusi atau Tanya jawab sekitar masalah kesehatan dan
lain sebagainya.
2)
Radio
Penyampaian
informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga dapat berbentuk
macam-macam antara lain, obrolan (Tanya jawab), sandiwara radio, ceramah dan
lain sebagainya.
3)
Video
penyampaian
informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui video.
a)
Slide
Slide dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi kesehatan.
b)
Film
strip
Dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
c)
Media
papan (billboard)
Berbentuk
papan berukuran 2 x 2 m yang berisi tulisan dan atau gambar yang ditempatkan
dipinggir jalan besar yang dapat dibaca atau dilihat oleh pemakai jalan dan
diisi dengan informasi-informasi kesehatan.
d)
Media
Visual
Menurut Zaman dan Eliyawati, (2010) media visual adalah
media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri dari media yang dapat
diproyeksikan (projected visual) dan
media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected
visual). Media visual yang dapat diproyeksikan merupakan media yang
menggunakan alat proyeksi yang disebut proyektor dimana gambar atau tulisan
akan nampak pada layar. Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas
media gambar diam, media grafis dan media model.
1.
Gambar
diam adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti
fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lain
yang ada kaitannya dengan tema yang diajarkan. Keuntungan media ini adalah
dapat menterjemahkan ide, atau gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih
konkrit, mudah menggunakannya, tidak mahal dan dapat digunakan pada setiap
tahap kegiatan pendidikan.
2.
Media
grafis adalah media pandang dua dimensi yang dirancang secara khusus untuk
mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan.
3.
Media
model adalah media tiga dimensi yang
sering digunakan dalam kegiatan dunia pendidikan untuk anak usia dini. Media
ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu
besar, objek yang terlalu jauh, dan objek-objek yang sulit dibawa ke dalam
kelas.
e)
Multimedia
Menurut Tuban, et al (2002, dalam sofyan & purwanto,
2008) merupakan kombinasi paling sedikit dua media dalam input dan output data,
yaitu audio, animasi, video, teks, grafik, atau gambar. Elemen dalam multimedia
adalah:
1)
Teks
merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah digunakan.
2)
Grafik
atau image didapat dari penangkap citra
seperti kamera, sehingga menghasilkan suatu gambar yang berbentuk ikon, foto
atau symbol.
3)
Audio
atau suara terdiri dari narasi, music atau suara.
4)
Video
merupakan gabungan suara dan gambar yang diambil dari kamera, sehingga
berbentuk urutan gerakan yang dibaca dalam satuan detik.
5)
Animasi
didapat dari pemamfaatan komputer untuk menghasilkan gerak dalam suatu tampilan.
Comments