Konsep Cairan Ketuban
A. Konsep Cairan Ketuban
1. Pengertian Cairan Ketuban
Air ketuban adalah cairan yang berwarna
putih, agak keruh serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis
yang dilapisi oleh selaput janin (amnion dan korion), berisi air ketuban (liquor
amnii) (Prawirohardjo, 2010).
2. Ciri-Ciri Kimiawi Ketuban
Cairan ini dengan berat jenis 1,008,
terdiri dari atas 98% air. Sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan
organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo yaitu rambut halus
berasal dari bayi, sel-sel epitel dan verniks kaseosa yaitu lemak yang meliputi
kulit bayi. Protein ditemukan rata-rata 2,6% g perliter, sebagian besar sebagai
albumin. Terdapat dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri
dari lapisan amnion dan korion (Prawirohardjo, 2010).
Jumlah likuor amnii (air ketuban)
sekitar 1000 ml sampai 1500 ml pada kehamilan aterm. Berat jenisnya antara
1,007 sampai 1,008. Likuor amnii terdiri dari 2,3% bahan organic (protein,
verniks kaseosa, rambut lanugo, zat lemak lesitin, dan spingomielin) dan 97 %
sampai 98% bahan anorganik (air, garam yang larut dalam air). Peredaran cairan
ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1 % yang ditelan bayi dan dikeluarkan
sebagai urine (Manuaba, 2010).
3. Fungsi Cairan Ketuban
Menurut Manuaba (2010), cairan ketuban
mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Saat kehamilan
1) Memberikan kesempatan berkembangnya janin dengan bebas ke
segala arah.
2) Menyebarkan tekanan bila terjadi trauma langsung.
3) Sebagai penyangga terhadap panas dan dingin.
4) Menghindari trauma langsung terhadap janin.
b. Saat inpartu
1) Menyebarkan kekuatan his sehingga serviks dapat membuka.
2) Membersihkan jalan lahir karena mempunyai kemampuan sebagai
desinfektan.
3) Sebagai pelicin saat persalinan.
4. Asal Cairan Ketuban
Menurut Manuaba (2010) air
ketuban dapat berasal dari empat sumber, yaitu :
a. Kencing janin (fetal urine)
b. Transudasi darah ibu
c. Sekresi dari epitel amnion
d. Asal campuran (mixed origin)
Comments