Hubungan Penyakit Jantung Dengan Aktivitas Olah Raga
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jantung dan Olahraga
Jantung
merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan
dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang
mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah.
Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama
jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari
hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke
dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Olahraga adalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas
hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya
periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan,
tidak dapat ditinggalkan.
Olahraga
merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani
dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya,
stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya
bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul pada siswa-siswa yang
aktif mengikuti kegiatan Penjas-Or dari pada siswa-siswa yang tidak aktif
mengikuti Penjas-Or (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson : Children in
Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. and Fitch,K.D., 1992).
Makna olahraga
menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s
New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk
mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam
olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
B.
Hubungan
Jantung dengan aktifitas Olahraga
Kaitan
olahraga dengan jantung dan pembuluh darah dapat dipahami karena dengan jantung
merupakan organ vital yang memasok kebutuhan darah di seluruh tubuh. Dengan
meningkatnya aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan darah yang mengandung
oksigen akan semakin besar. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan
meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh darah dengan
melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga akan berdampak pada
tekanan darah individu tersebut.
C.
Manfaat Olahraga bagi Penyakit Jantung
Olahraga yang dilakukan secara teratur punya peran yang sangat besar
dalam memperbaiki kualitas kesehatan. Aktifitas ini membuat denyut jantung jadi
seperti sebuah pompa yang lebih efisien saat bekerja. Jantung tidak perlu
bekerja sekeras bila kurang berolahraga. Olahraga juga memperkuat otot jantung,
memperbaiki sirkulasi di seluruh saluran darah dan menormalkan tekanan darah.
Manfaat
utamanya yaitu olahraga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau
kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol HDL atau
kolesterol baik, yang membantu melindungi Anda dari penyakit jantung. Kadar LDR
yang tinggi juga berisiko terhadap berbagai penyakit kardiovaskuler.
Berikut beberapa olaharaga yang memiliki manfaat
bagi kesehatan jantung :
1.
Jalan Cepat
Olahraga yang satu ini masuk dalam kategori olahraga aerobik.
Tergolong olaharaga mudah dan murah, bisa dilakukan dimana saja, kapan saja.
Jalan cepat dilakukan dengan intensitas sedang dan jangka waktu yang tidak
terlalu panjang. Manfaatnya, jantung terpompa lebih cepat dan membuatnya lebih
kuat dan lancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.
2.
Senam Jantung Sehat
Gerakan senam ini dibuat khusus untuk mendukung performa jantung.
Gerakannya akan memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya
supaya kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi. Senam ini dilakukan selama 30 menit
saat udara masih segar, akan sangat baik bagi kesehatan jantung.
3.
Olahraga Aerobik
Aerobik artinya olahraga yang menghasilkan banyak oksigen.
Gerakannya dilakukan secara terus menerus yang membuat kaki dan tangan
bergerak. Olahraga ini terbagi jadi dua: low impact dan high impact. Low impact
berarti gerakannya cenderung santai dan meningkatkan denyut jantung secara
perlahan-lahan. Sementara high impact gerakannya bisa meningkatkan denyut
jantung secar cepat. Manfaat yang di dapat dari olahraga aerobik adalah mengurangi
risiko stroke, risiko stres juga risiko penyakit jantung. Latihan aerobik dapat
menurunkan inflamasi yang menjadi penyebab terbanyak penyakit jantung. Olahraga
ini cukup dilakukan selama 20 hingga 30 menit per hari, minimal 3 hingga 4 kali
seminggu.
4.
Menari
Aktivitas seni ini bukan hanya memberi manfaat hiburan, tapi juga
manfaat sehat, sama seperti berolahraga. Menari dapat membakar kalori dalam
waktu singkat dan membuat tubuh terbentuk dengan indah dan selalu segar.
Gerakan pada tarian dansa yang konstan juga melatih kardio dan kekuatan dalam
menjaga keseimbangan sehingga baik untuk kesehatan jantung.
5.
Bersepeda
Beberapa penelitian menunjukkan keuntungan dari aktivitas sederhana
ini, salah satunya untuk jantung. Olahraga bersepeda erat hubungannya dengan
peningkatan kebugaran kardiovaskular atau kesehatan pembuluh darah dan jantung,
serta penurunan risiko penyakit jantung koroner. Agar hasil olahraga terasa
maksimal untuk kesehatan Anda, pastikan gerakan-gerakan tersebut dilakukan
secara terukur, terarah dan terawasi
D.
Efek buruk Olahraga secara
berlebihan
Dr. James O’Keefe dari Saint Luke’s Hospital of Kansas City
mengatakan bahwa secara umum olahraga akan memberikan manfaat kesehatan bagi
tubuh, tapi bisa menjadi berbahaya jika dilakukan berlebihan dan terlalu lama. Dr. O’Keefe
menambahkan bahwa latihan rutin sangat efektif untuk mencegah serangan berbagai
macam penyakit seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung
dan obesitas.
Namun, seperti halnya efek farmakologis pada obat-obatan, ada dosis
aman yang potensial tanpa menimbulkan efek samping. Begitu pula dengan
olahraga, jika dilakukan berlebihan bisa berpotensi mengalami cedera otot dan
gangguan kardiovaskuler. Bila terjadi maka efek buruknya akan lebih besar
daripada manfaatnya.
Dr. O’Keefe mengatakan dalam penelitian menunjukkan bahwa latihan ketahanan ekstrim dapat
menyebabkan perubahan sementara pada struktur kardiovaskuler dan peningkatan
biomarker jantung, yang semuanya kembali normal dalam waktu satu minggu.
Tapi untuk beberapa individu, ini bisa terjadi selama berbulan-bulan
dan bahkan bertahun-tahun. Proses ini dapat menyebabkan berkembangnya jaringan
parut pada daerah-daerah tertentu pada jantung, dan juga mengakibatkan ritme
jantung yang abnormal.
Jadi intinya adalah bahwa
olahraga harus dilakukan dengan tepat, dalam waktu dan intensitas yang cukup,
agar Anda dapat memperoleh manfaatnya dan terhindari dari bahaya yang justru
dapat timbul akibat olahraga yang terlalu berlebihan.
E.
Jenis
Penyakit yang resikonya bisa diturunkan dengan Olahraga
1. Serangan
Jantung
Jalan kaki bisa menekan risiko serangan jantung. Otot
jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang
memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti.
Jalan kaki dengan cepat bisa mengalirkan darah ke dalam jantung. Dengan sering
jalan kaki, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap
kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh.
Tidak banyak cara di luar obat yang dapat. Jalan kaki dengan cepat bisa
menurunkan risiko serangan jantung menjadi setengahnya.
2. Stroke
Sebuah penelitian dilakukan kepada 70 ribu perawat di
Harvard School of Public Health yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan
berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, hasilnya resiko terserang stroke
menurun hingga dua pertiga.
3. Membakar
Lemak
Rutin berjalan kaki akan meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori
yang tersimpan didalam tubuh akan ikut terbakar, kemudian kenaikan berat badan
tidak terjadi.
4. Kanker
Gejala kanker akan lenyap dengan sendirinya jika kita rajin
jalan kaki. Kanker yang bisa ditekan adalah jenis kanker usus besar (colorectal
carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus,
sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya
tinja lebih lama di saluran pencernaan. Sementara dalam sebuah penelitian lain,
jalan kaki bisa menurunkan risiko terkena kanker payudara.
5. Mencegah
Osteoporosis
Sering jalan kaki bukan hanya otot-otot badan menjadi sehat,
rangka atau tulang didalam tubuh anda juga akan menjadi sehat dan kuat.
Osteoporosis tidak cukup hanya dengan rutin mengkonsumsi vitamin D dan asupan
kalsium yang banyak, tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu
paling kurang 15 menit dibawah sinar matahari pagi dan anda akan terhindar dari
osteoporosis.
6. Mencegah
Kencing Manis
Dengan rutin jalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh
sekitar 50 menit, mampu menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2,
khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and
Gigesive & Kidney Diseases). Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan
cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Anda hanya
membutuhkan jalan kaki rutin untuk terus menjaga kebugaran badan dan terhindar
dari diabetes.
F.
Jenis
Penyakit yang bisa kambuh dengan Olahraga
Jika olahraga dilakukan seacara berlebihan
bisa berpotensi mengalami cedera otot dan gangguan kardiovaskuler. Gangguan
kardiovaskuler yang sering terjadi ketika melakukan olahraga secara berlebihan
yaitu Serangan Jantung Mendadak.
G. Tanda
dan Gejala Serangan Jantung Mendadak
Kita
patut waspada dengan serangan mendadak yang mematikan yang disebabkan oleh
serangan jantung. Maka dari itu kita perlu mengenali tanda dan gejala
serangan jantung mendadak, sebagai berikut :
1.
Dada terasa sesak dan berat sehingga sangat sulit
untuk bernafas
Mungkin Anda pernah melihat sebuah
iklan obat sakit asma di layar kaca, dimana terlihat seorang perempuan yang
diilustrasikan sedang merasakan sesak nafas yang berat ibarat diikat oleh tali
kuat dan kencang. Nah, seperti itulah rasanya sesak nafas orang yang
terkena serangan jantung.
2.
Mengeluarkan keringat, perut terasa mual, dan timbul
perasaan cemas
Kondisi tersebut muncul serta-merta
berbarengan dengan sesaknya nafas sampai kesulitan saat bernafas.
3.
Rasa sakit yang menjalar
Leher terasa sakit, yang diikuti
oleh rasa sakit pada lengan kiri dan rahang, di bagian belakang perut, dan juga
terjadi pada salah satu bahu.
4.
Denyut jantung berdegup kencang atau lebih cepat
dari biasanya
Di saat yang
bersamaan, badan juga tiba-tiba merasa sangat lemas. Dan yang patut
diperhatikan gejala-gejala berbahaya di atas bisa terjadi sekalipun Anda sedang
beristirahat dalam arti tidak sedang melakukan aktifitas. Namun demikian,
gejala di atas juga bisa muncul sehabis berolahraga, setelah menghabiskan menu
makan besar, atau ketika sedang stres.
H. Penyebab
Serangan Jantung Mendadak saat Berolahraga
Terjadinya
serangan jantung saat berolahraga sebenarnya disebabkan kelelahan yang tidak
dirasakan. Padahal kelelahan bisa menimbulkan kerusakan pada jantung dan
berisiko menyebabkan stroke bahkan kematian mendadak.
Serangan
jantung bisa terjadi ketika kelelahan. Pada saat tubuh dalam kondisi kelelahan
detak jantung akan melebihi detak normalnya. Munculnya gangguan jantung saat
melakukan latihan berat disebabkan oleh penyakit arteri koroner yang terlalu
sempit untuk memasok darah ekstra. Kandungan oksigen dan nutrisi dalam darah
ekstra diperlukan otot selama latihan berat.
Otot
jantung akan menjadi lemah atau tidak mampu melakukan impuls listrik dengan
benar saat tubuh dalam kondisi kelelahan. Lama kelamaan kondisi ini bisa
merusak bagian dari otot jantung atau mengakibatkan serangan jantung yang bisa
menyebabkan kematian mendadak.
Kematian
mendadak mungkin tidak terlalu berisiko pada seseorang yang memiliki jantung
normal dengan irama jantung tak menentu baik selama atau setelah latihan berat.
Tapi, risiko kematian akan meningkat pada seseorang yang menderita penyakit
jantung koroner dengan detak jantung tidak teratur baik selama atau setelah
latihan.
Sebaiknya
orang yang memiliki gangguan jantung menyadari kondisi tubuh yang sudah
kelelahan. Biasanya Anda akan mengalami sesak napas bila berolahraga terlalu
keras. Irama jantung abnormal bisa menyebabkan pusing, mual, keringat ekstrim,
dan muntah. Kelelahan mungkin juga akan disertai dengan nyeri punggung, dagu,
dada, dan lengan.
I.
Pertolongan Pertama ketika Serangan Jantung Mendadak
terjadi
Pertolongan
pertama yang bias dilakkan oleh penderita itu sendiri :
1.
Berbaring
setengan duduk dengan posisi kepala lebih tinggi (bias juga berbaring diatas
sofa), kecuali dalam keadaan berat ( dada sesak sekali) kepala harus lebih
rendah atau tidur rata.
2.
Menaruh
obat jantung nitrat dibawah lidah. Obat jantung ini dapat diperoleh dengan
resep dokter
Pertolongan pertama
jika ada orang disekitarnya :
Adapun cara proses pemberian pertolongan pertama hingga ke Resusitasi
Jantung Paru adalah sebagai berikut:
1. Ketika
anda menemukan korban, lakukanlah penilaian dini
dengan memeriksa responnya melalui respon suara anda. Panggillah nama korban
jika anda mengenalnya atau dengan cara mengguncang-guncang bahu korban
(hati-hati bila curiga ada cedera leher dan tulang belakang).
2. Jika
tidak
ada respon, untuk korban dewasa mintalah Pertolongan Pertama kali
kepada orang disekeliling anda baru lakukan pertolongan. Pada bayi atau anak, lakukan
pertolongan terlebih dahulu selama 1 menit baru minta bantuan. Hal ini karena
umumnya pada bayi atau anak terjadi karena sebab lain, sehingga biasanya pemulihannya
lebih cepat.
3. Pada
kondisi tidak respon ini, segera buka jalan nafas,
tentukan fungsi pernafasan dengan cara ; lihat, dengar dan rasakan (LDR) selama
3 - 5 detik. Jika ada nafas maka pertahankan jalan nafas dan segera lakukan posisi pemulihan
atau melakukan pemeriksaan fisik.
4. Jika
tidak
ada nafas, maka lakukan pemberian nafas buatan sebanyak 2 kali.
5.
Kemudian periksa Nadi Karotis Korban 5 - 10
detik, jika ada maka kembali ke no. 3.
Jika tidak ada nadi,
maka baru lakukan tindakan Pijat
Jantung Luar atau Resusitasi
Jantung Paru dengan jumlah rasio 30 kali kompresi dada : 2 kali tiupan
nafas (satu penolong) atau 5 : 1 untuk (dua penolong). Ingat melakukan RJP ini
hanya dilakukan ketika nadi tidak ada / tidak teraba.
6.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda pulihnya
satu atau semua sistem, maka tindakan RJP harus segera dihentikan atau hanya
diarah ke sistem yang belum pulih saja. Biasanya yang paling lambat pulih
adalah pernafasan spontan, maka hanya dilakukan tindakan Resusitasi Paru (nafas
buatan) saja.
Catatan : Khusus untuk bayi
yang baru lahir, rasio kompresi dan nafas buatan adalah 3 :
mengingat dalam keadaan normal bayi baru
lahir memiliki denyut nadi diatas 120 x/menit dan pernafasan mendekati 40
x/menit.
Melakukan RJP yang baik
bukan jaminan penderita akan selamat, tetapi ada hal-hal yang dapat dipantau
untuk menentukan keberhasilan tindakan maupun pemulihan sistem pada korban
diantaranya:
a) Saat
melakukan pijatan jantung luar suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada
denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.
b) Gerakan
dada terlihat naik turun dengan baik pada saat memberikan bantuan pernafasan.
c) Reaksi
pupil / manik mata mungkin akan kembali normal.
d) Warna
kulit korban akan berangsur-angsur membaik.
e) Korban
mungkin akan menunjukkan refleks menelan dan bergerak.
f) Nadi
akan berdenyut kembali.
Resusitasi
Jantung Paru dapat dihentikan apabila:
a)
Korban pulih kembali.
b)
Penolong kelelahan.
c)
Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang
lebih terlatih dimungkinkan juga
dengan peralatan yang lebih canggih (seperti kejutan listrik).
dengan peralatan yang lebih canggih (seperti kejutan listrik).
J.
Seseorang yang rawan terkena
Serangan jantung
bisa datang kapan saja bagi yang memiliki factor risiko,
apalagi saat melakukan aktivitas fisik yang berat seperti olahraga. Siapapun
bias kena, tapi peneliian menunjukan bahwa laki-laki lebih rentan mengalaminya.
Menurut Dr. Eloi Marijon (Peneliti dari Universite Paris Descartes)
Risiko kematian mendadak saat olahraga secara dramatis lebih rendah pada
perempuan dibandingkan pada laki-laki. Dari seluruh kasus , hanya ada 5 kasus
yang melibatkan pasien perempuan. Usia rata-rata para perempuan adalah 44
tahun, sementara pada laki-laki 46 tahun. Beliau menyimpulkan bahwa risiko
kematian mendadak saat olahraga pada perempuan adalah sebesar 0,51 kasus tiap 1
juta partisipan olahraga. Pada laki-laki risikonya jauh lebih tinggi yakni 10,1
kasus tiap 1 juta partisipan olahraga. Meski demikian, penelitian ini tidak
mengungkap lebih jauh mengapa laki-laki lebih rentan mengalami serangan jantung
yang berujung pada kematian saat berolahraga. Apakah berhubungan dengan cara
berolahraganya atau factor lain, ini masih butuh penelitian lebih lanjut untuk
mengungkapnya.
Temuan lain dalam penelitiannya ini adalah hubungan
antara factor penuaan dengan peningkatan risiko kematian mendadak saat
berolahraga. Namun hubungan tersebut hanya ditemukan pada laki-laki , sedangkan
pada perempuan tidak terlalu tampak hubungannya.
Laurent
Chevalier dkk dari Francis melaporkan penelitain secara restrospektif dalam
kurun waktu 1 tahun di daerah Francis Selatan terhadap masyarakat yang
meninggal mendadak maupun serangan jantung yang datang ke bagaian emerjensi
dari 4 rumah sakit. Tercatat 147 kejadian yang berhubungan dengan kegiatan
sport. Umur rata-rata 45.56( antara 30 tahun – 60 tahun), sekitar 81.1 %
laki-laki. Empat puluh berhubungan dengan kematian mendadak, 47 infark miokard
non fatal, selebihnya gangguan irama (aritmia). Secara bermakna terlihat
kejadian kematian dan infark jantung pada laki-laki yang berumur antara 35-59
tahun.
K.
Olahraga yang cocok untuk Penderita Jantung
Olahraga
yang teratur ( dua kali sampai 6 kali seminggu ) untuk olahraga berat
(sepakbola, futsal, basket , tennis lapangan single, badminton tunggal 2-3 kali
seminggu ) untuk olahraga intensitas sedang ( senam erobik moderate
impact -5 kali seminggu , jalan kaki 30 menit kecepatan 6 km perjam 6 kali
seminggu ) dan terukur (sesuai dengan kemampuan dan kondisi jantung )
merupakan proteksi terhadap penyakit jantung koroner. Jalan kaki adalah olahraga 100
% Erobik . Oleh karena itu
bagi yang berumur 40 tahun keatas sebelum memutuskan berolahraga nilai dulu
keadaan kesehatan secara menyeluruh , khusunya kondisi jantung dan kemampuan
fisik (tingkat kebugaran ). Lakukan olahraga secara (rutin ) dan patuhi kaidah
latihan : mulai dengan peregangan dan pemanasan, latihan inti dan pendinginan
serta catat denyut nadi sebelum dan sesudah latihan apakah nadi latihan anda sesuai yang disarankan, jika melampaui, kurangi porsi latihan
anda.
Untuk yang
berusia 40 tahun keatas tentu saja pemeriksaan tersebut merupakan keharusan,
jika hasil pemeriksaan aman maka jenis olahraga yang sesuai dapat dilakukan.
Kepustakaan menyimpulkan untuk laki-laki usia 40 tahun keatas dapat
diperkirakan antara 8-12 % mereka yang tampak sehat sebenarnya kemungkinan
mengidap penyakit jantung korone yang tidak bergejala (Asymphtomatic
Coronary Heart Disease )
Meskipun
demikian olahraga berat dengan intensitas tinggi harus dibatasi jangka
waktunya, tidak boleh berkali kali.
Olahraga
yang berat tidak boleh hanya dilakukan sekali saja dalam seminggu tanpa ada olahraga
lainnya, sebab bisa terkena istilah perang-perangan, (weekend warrior ) yang
dapat menembak Anda sendiri. I -Min Lee dkk pada tahun 2004 melaporkan hasil
penelitian kohort retrospektif terhaap 8,421 orang ( umur rerata 66
tahun ) dari Studi Kesehatan Alumni Harvard antara tahun 1988 dan 1993.
Ternyata alumni yang melakukan olahraga 1-2 kali perminggu dengan intensitas
1.000 kcal/minggu atau lebih risisko kematiannya 11 % lebih tinggi dibanding
yang teratur berolahraga, tetapi lebih rendah (28 %) dibanding yang tidak
berolahraga . Yang teratur berolahraga sekitar 39 % lebih rendah angka
kematiannya.
L. Dosis Olahraga yang aman
Untuk mengetahui dosis olahraga yang aman yaitu dengan cara mengukur
denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan rumusan DNM = 220 – umur, kemudian dikalikan dengan intensitas
membakar lemak 60-70 persen DNM. Misal, orang berusia 40 tahun maka DNM saat ia
berolahraga adalah 220 – 40 = 180. Kemudia angka 180 dikalikan dengan 60 persen
untuk batas minimum dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108 – 126
permenit.
Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang
yang berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut
nadinya sudah melampaui 126 permenit. Jikamasih dipasakan yang terjadi adalah
kram jantung yang membuat serangan jantung. Untuk menghitung denyut jantung
bias dengan cara menghitung nadi didekat tangan atau yang lebih praktis memakai
jam tangan yang ada detak jantungnya.
Menurut Dr. suhartoro “sekali lagi perlu diperhatikan
kondisi denyut jantung saat berolahraga jangan sampai melebihi batas maksimal
yang bias membahayakan jantung”.
M.
Cara
untuk menjaga jantung tetap sehat
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga jantung sehat.
1. Selalu mengkonsumsi makanan yang
ramah jantung yang tinggi serat, protein dan omega 3 seperti buah-buahan dan
sayuran, biji-bijian, susu dan beberapa jenis ikan seperti salmon dan tuna.
Hindari sebisa mungkin makanan yang mengandung lemak jahat dan kolesterol
seperti lemak daging, gorengan, jeroan, dan kuning telur.
2. Teratur berolahraga akan menjaga
jantung agar tetap sehat dan kuat untuk menjalankan fungsinya sehari-hari.
Tidak perlu berolahraga yang berat dan susah untuk dijalankan. Olahraga kardio
seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda selama 30 menit cukup untuk menjaga
jantung pada kondisi optimalnya.
3. Jaga berat badan jangan sampai
kegemukan. Berat badan yang berlebihan dan ekstra lemak lebih di organ dalam
akan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat. Pola makan sehat dan olahraga
rutin dapat menjaga berat badan kita pada rentang normal. Jika anda kesulitan
untuk menjaga berat badan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi
anda.
4. Berhenti merokok. Asap rokok tidak
cuman buruk untuk paru-paru anda, tapi juga untuk jantung anda. Rokok dapat
melemahkan dinding pembuluh darah, dan menyumbatnya sehingga dapat mengganggu
peredaran darah tidak hanya di jantung, tapi juga di organ lainnya di tubuh.
5. Terakhir, jangan lupa untuk teratur
memeriksakan diri ke dokter. Dengan teratur memeriksakan diri, kita dapat
mengetahui kondisi terkini dari jantung dan tubuh kita, sehingga jika tidak ada
yang beres, bisa langsung ditangani dengan cepat. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah, segera periksakan diri anda jika anda merasakan nyeri dan
sesak pada dada anda.
Comments