Diet Hiperemisis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diet Hiperemisis
Gambaran umum,
Hiperemisis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester I) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama.
Keadaan ini bila tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat
badan. Ciri khas diet hiperemisis adalah pada penekanan pemberian makanan
sumber karbohidrat kompleks, terutama pada pagi hari serta menghindari makanan
yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian
makan dan minum sebaiknya berjarak.
2.2 Tujuan Diet
Tujuan
diet hiperemisis grafidarum adalah:
- Menggetahui persediaan glikogen tubuh dan mengontol
asidosis.
- Secara berangsur memberikan makanan yang berenergi
dan zat gizi yang cukup.
Syarat
diet :
Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi
total.
Lemak rendah, yaitu ≤ 10% dari kebutuhan energi total
Protein sedang, yaitu ≤ 10-15% dari kebutuhan energi
total.
Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas / hari.
Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna
dan diberikan sering dalam porsi kecil.
Bila makanan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan
makan malam dan selingan malam.
Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan
nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
2.3
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
1. Diet Hiperemisis I
Diberikan
kepada pasien dengan hiperemisis berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering,
singkong bakar/rebus, ubi bakar/rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
bersama makanan, tapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini
kurang, kecuali vitamin C sehingga hanya diberikan selama beberapa hari.
2. Diet Hiperemisis II
Diberikan
bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan
bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi
kebutuhan energi kecuali kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemisis II
Diberikan
kepada pasien dengan hiperemisis ringan sesuai dengan kesanggupan pasien,
minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan zat gizi.
Menu diet ini sama dengan diet hiperemisis II, kecuali pukul 10.00 dan 16.00
WIB ditambah dengan biskuit, agar-agar, dan susu.
Makanan
yang dianjurkan pada Diet Hiperemisis I, II, III adalah:
Ø Roti panggang, biscuit dan krekers.
Ø Buah segar, sari buah.
Ø Minuman botol ringan, sirop, kaldu
tak berlemak, the, dan kopi encer.
Makanan yang tidak dianjurkan
untuk Diet Hiperemisis I, II, III adalah:
§ Makanan yang merangsang saluran
cerna dan berbumbu tajam.
§ Makanan yang mengandung alcohol,
kopi, dan gula berlebihan.
§ Makanan yang mengandung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap)
2.4
Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil dengan
gangguan defisiensi zat besi.
Kebutuhan
zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin
mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat gizi akan
maksimum pada minggu-minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh
janin dari simpanan ibu yaitu dari makanan ibu sehari-hari pada waktu hamil.
- Kebutuhan
energi.
Kebutuhan
pada waktu hamil adalah 300-500 kkal ini, dianggap zat-zat gizi lain
seperti protein, vitamin, mineral juga
ikut terpenuhi baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun kebutuhan janin dalam
kandungan.
Kegunaan
energi pada waktu kehamilan yaitu untuk penambahan darah, penumbuhan uterus,
penumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak sedangkan kegunaan energi pada
akhir kehamilan yaitu untuk persiapan melahirkan. Sumber energi (kalor) dari
makanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat :
a. Golongan padi-padian, contoh:
beras,jagung,gandum
b. Golongan umbi-umbian, contoh:
kentang, ubi jalar, dan umbi kayu.
Sedangkan sumber energi
( kalori ) dari hewani mengandung protein.lemak, dan karbohidrat seperti telur,
daging, ikan, susu, serta keju.
- Kebutuhan
Protein
Kebutuhan
protein selama hamil meningkat guna memenuhi asam amino untuk perkembangan
janin, penambahan volume darah dan pertumbuhan mammae ibu serta jaringan
uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 gram lebih banyak dari ibu yang
tidak hamil. Konsumsi protein yang adekuat tanpa pemenuhan kebutuhan kalori
adekuat, maka protein dalam tubuh akan lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga ( energi ) daripada fungsi utama protein yaitu pertumbuhan.
Sumber
energi :
o
Protein
hewani terdiri dari: daging, ikan, telur, kerang, dan zat-zat olahan seperti
keju.
o
Protein
nabati, terdiri dari: kacang-kacangan.
- Kebutuhan
Lemak.
Lemak
sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
- Kebutuhan
Vitamin.
Kebutuhan
vitamin pada umumnya meningkat selama hamil. Vitamin diperlukan untuk membantu
metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu protein yang perlu diperhatikan
selama hamil adalah folacid.
Vitamin A
Adalah penting untuk pertumbuhan
tulang dan gigi serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan
untuk pemeliharaan mata.
Sumber vitamin A adalah:
ü Hewani : minyak ikan dan kuning
telur.
ü Nabati : wortel dan sayuran berwarna
hijau, buah-buahan seperti tomat dan pepaya.
Vitamin B Kompleks
Mengandung :
v Vitamin B1 (adeurin) = 1,5 mg.
v Vitamin B2 (riboflavin) = 1,5 mg.
v Vitamin B3 = 1,5 mg.
v Vitamin B6 (peridoksin) = 1,5 mg.
v Vitamin C = 60 mg
v Asam folat = 4-5 mg
v Kalsium = 30-40 mg.
v Besi (Fe) = 30-50 mg.
Vitamin
B1 penting untuk pembakaran hidrat arang guna menghasilkan tenaga serta urat
syaraf, vitamin B2 penting untuk pernapasan antar sel, pemeliharaan jaringan
syaraf jaringan pelepas, kulit dan kornea mata. Kekurangan vitamin B2
menyebabkan kornea akan tampak pembuluh-pembuluh halus, luka pada bibir dan
sudut mulut. Sumber-sumber vitamin B2 yaitu macam-macam buah-buahan dan
kacang-kacangan.
Asam Nikotin ( niasin )
Penting
sebagai proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga. Kekurangan niasin yang
hebat akan menyebabkan penyakit pellagra.
Sumber niasin yaitu :
sayuran, daging, dan kacang-kacangan.
Vitamin B12
Penting untuk pematangan
eritosit. Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena terdapat pada sel-sel
hewan.
Folacid
Adalah
vitamin yang penting berfungsi sebagai koenzim dalam sintesa DNA. Gejala klinis
yang akan terjadi pada defisiensi folacid biasanya pertama-tama terlihat pada
jaringan yaitu anemia. Folacid memelihara pertumbuhan janin dan mencegah
terjadinya anemia selama hamil, kebutuhan folacid selama hamil antara 400-800
gram/hari. Sumber folacid adalah makanan segar misalnya : sayuran yang berwarna
hijau tua, telur dan jeruk, pisan, kacang dan roti. Folacid sangat sensitive
terhadap panas tinggi sehingga apabila makanan dimasak terlalu lama akan
merusak folacid yang ada di dalamnya.
Pola
makan masyarakat di Negara Berkembang pada umumnya kurang mencukupi terutama
kebutuhan ibu hamil, berkaitan dengan hal tersebut perlu ditambahkan 400-800 mg
folacid pada ibu hamil. Demikian pula ibu hamil yang termasuk kelompok resiko
tinggi, misalnya:
·
Social
ekonomi rendah
·
Anemia
hemolytic chronis
·
Hamil
ganda
·
Menu
makanan sehari-hari kurang baik.
Garam Mineral
Garam mineral yang
dibutuhkan oleh ibu hamil antara lain kalsium zat besi dan posfor.
Kalsium
Kalsium bersama dengan garam
posfor diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Kekurangan akan
kalsium pada waktu tidak akan mengganggu pertumbuhan tulang janin. Karena
Kalsium yang diperlukan akan diperoleh dari tulang-tulang ibu. Dengan demikian
ibu hamil akan mengalami carries.
2.5
Suplement Multivitamin dan Mineral
Secara
teknis ibu hamil tidak perlu mendapatkan supplement vitamin maupun mineral. Namun
bagi ibu hamil yang pola makannya tidak memenuhi kebutuhan, perlu diberikan
supplement vitamin dan mineral. Supplement yang dapat diberikan adalah vitamin
B6, C, D, E, Folacid dan panthothemicacid.
Khusus
untuk zat besi, banyak sekali ibu hamil yang kekurangan zat besi. Dari hasil
penelitian ditemukan lebih dari 70% ibu hamil menderita kekurangan zat besi.
Zat besi yang dibutuhkan adalah sebanyak 100-200 mg/hari selama 2 bulan sampai
dengan melahirkan.pemberian kalsium. Posfor, dan magnesium pada saat perut
kosong dapat menurunkan absorpsi siplement zat besi. Hal ini disebabkan karena
kalsium dan magnesium akan menurunkan kadar keasaman lambung.
Supplement
vitamin dalam keadaan normal tidak dibutuhkan oleh ibu hamil kecuali dalam
keadaan tertentu, misalnya ibu hamil sedang sakit dan ibu hamil yang masih
remaja. Selain itu pemberian vitamin dengan dosis yang berlebihan akan
menimbulkan efek samping. Misalnya :
1. Vitamin A
·
Penimbunan
besi pada kulit
·
Rambut
rontok
·
Sakit
kepala
·
Penglihatan
kabur
·
Kekurangan
hepar, ginjal dan tulang
2. Vitamin D
ü Kerusakan ginjal yang bersifat
irreversible
ü Hypercaltemia pada ibu hamil dan
neonatal
3. Vitamin C
Mempengaruhi proses
metabolisme yang normal sehingga ibu mengalami mual, kram perut dan diarhoc.
Tabel I
Bahan
Makanan
|
DH I
|
DH II
|
DH III
|
|||
gram
|
URT
|
gram
|
URT
|
gram
|
URT
|
|
Beras
|
-
|
-
|
150
|
2 Gelas nasi
|
200
|
3 Gelas
|
Roti
|
120
|
6 Iris
|
80
|
4 Iris
|
80
|
4 Iris
|
Biscuit
|
-
|
-
|
20
|
1
buah
|
400
|
4 buah
|
Daging
|
-
|
-
|
100
|
2
ptg sedang
|
100
|
1
ptg sdg
|
Telur Ayam
|
-
|
-
|
50
|
1 butir
|
50
|
1 butir
|
Tempe
|
-
|
-
|
50
|
2
ptg sedang
|
100
|
4
ptg sedang
|
Sayuran
|
-
|
-
|
150
|
1 ½ gelas
|
150
|
1 ½ gelas
|
Buah
|
700
|
7 ptg sdg pepaya
|
400
|
4 ptg sdg pepaya
|
400
|
4
ptg sdg pepaya
|
Minyak
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
1 sdm
|
Margarine
|
-
|
-
|
10
|
1 sdm
|
20
|
2 sdm
|
Gula Pasir
|
50
|
5 sdm
|
30
|
3 sdm
|
-
|
-
|
Susu
|
-
|
-
|
-
|
--
|
200
|
1 gelas
|
Tabel II
Nilai Gizi
|
DH I
|
DH II
|
DH III
|
Energi ( kkal )
Protein ( gr )
Lemak ( gr )
Karbohidrat ( gr )
Kalsium ( mg )
Besi ( mg )
Vitamin
Vitamin C ( mg )
Natrium ( mg )
|
1100
15
2
259
100
9.5
542
0.5
283
-
|
1700
57
33
293
300
17.9
2202
0.8
199
267
|
2300
73
59
368
400
24.3
2270
1.0
199
362
|
Contoh menu sehari Diet Hiperemisis
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
Roti panggang isi jam
Telur rebus
Pukul 10.00 WIB
Selada buah.
|
Nasi
Perkedel daging panggang
Tahu bacem
Setup bayam
Papaya
Pukul 16.00 WIB
Selada buah
Biscuit
|
Nasi
Ayam dan
Semur
Setup Wortel
Pisang
Pukul 20.00 WIB
Roti panggang isi jam
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kehamilan
adalah suatu proses yang akan terjadi bila 4 aspek penting terpenuhi, yaitu
ovum, spermatozoa, konsepsi, nidasi. Ibu hamil sangat memerlukan asupan gizi
bagi ibu maupun bagi si janin. Apabila makanan atau gizi tersebut kurang akan
mengakibatkan berat badan bayi yang lebih kecil. Kebutuhan gizi pada ibu hamil
ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan berat janin mensintesa
jaringan-jaringan baru. Zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil yaitu; energi,
protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.
Untuk
ibu hamil perlu atau harus melakukan hal-hal dibawah ini:
1. Makanan teratur.
2. Memakan makanan yang banyak
mengandung unsure protein, karbohidrat untuk energi, dan lemak.
3. Memakan/ meminum suplemen atau
multivitamin.
4. Asupan gizi yang dimakan harus
sesuai dengan kebutuhan dan harus sesuai aturan.
5. Olahraga ringan seperti senam ibu
hamil agar bayi tidak sungsang.
6. Istirahat yang cukup.
3.2 Saran
1)
Perawat
Diharapkan lebih mensosialisasikan kepada masyarakat
hal – hal yang mengenai makna kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan diet
hiperemisis grafidarum, pengaruh gizi yang baik bagi perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam kandungan ibu.
2)
klien
Perlu adanya pemahaman lebih baik mengenai makanan
–makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami hiperemisis grafidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,
Andri. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Instalasi Gizi R.S. DR. Ciptomangunkusumo, Persatuan
Ahli Gizi Indonesia. 1991. Daftar Diit
Hiperemisis Grafidarum. Jakarta : Instalasi Gizi R.S. DR.Ciptomangunkusumo.
Triyatmo,
Rakhimhadhi. 1994. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: PT.Gramedia.
Comments