RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN THALASEMIA
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN THALASEMIA
No
|
Pengkajian
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Ds : -
Do :
Berat badan 17kg
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan menurunnya kerja saluran pencernaan.
|
Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat.
a. Menunjukan
peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium
normal.
b. Menunjukan
pola perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan
berat badan yang sesuai.
|
Mandiri
a.
Kaji riwayat nutrisi,
termasuk makanan yang disukai.
b.
Observasi dan catat
masukan makanan pasien.
c.
Timbang berat badan
tiap hari.
d.
Berikan makanan sedikit
dan frekuensi sering dan makan di antara waktu makan.
e.
Berikan dan bantu
hygiene mulut yang baik, sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus
untuk penyikatan yang halus.
Kolaborasi
a.
Konsul padaahli gizi.
b.
Pantau pemeriksaan
seperti Hb, dan Hct.
c.
Berikan obat sesuai
indikasi, desferoksamin untuk mengurangi kadar besi dalam tubuh.
d.
Berikan suplemen
nutrisi misalnya,ensure, isocal.
|
a.
Mengidentifikasi
defisensi, menduga kemungkinan intervensi
b.
Mengawasi masukan
kalori atau kulitas kekurangan konsumsi makanan.
c.
Mengawasi penurunan
berat badan.
d.
Makan sedikit dapat
menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan.
e.
Meningkatkan nafsu
makan dan pemasukan oral, menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan
kemampuan infeksi.
a.
Membantu dalam membuat
rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.
b.
Meningkatkan
efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan.
c.
Kebutuhan penggantian
tergantung pada tipe anemia dan adanya masukan oral yang buruk dan defisiensi
yang diidentifikasi.
d.
Meningkatkan masukan
protein dan kalori.
|
2.
|
Ds : -
Do :
Kulit kehitaman pada beberapa tempat
|
Kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan anemia yang ditandai dengan
kulit kehitaman pada beberapa tempat.
|
a. Mempertahankan
intergritas kulit.
b. Mengidentifikasi
faktor risiko/perilaku individu untuk mencegah cedera dermal.
|
Mandiri
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor,
dan gangguan warna.
|
Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi,
dan imobilisasi. jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan
rusak.
|
3.
|
Ds :-
Do :
Wajah tampak Face Colley
|
Gangguan konsep diri: body image berhubungan dengan
hyperplasia sumsum tulang yang ditandai dengan wajah tampak face colley.
|
a. Kien
mampu bersosialisai dengan temannya.
b. Mengembalikan
kepercayaan diri klien.
|
a. Diskusikan
situasi/dorong pernyataan takut/masalah.
Jelaskan hubungan antara gejala dengan asal penyakit.
b. Dukung
dan dorong pasien, berikan perawatan dengan sikap positif dan perilaku
bersahabat.
c. Dorong
keluarga/orang terdekat untuk menyatakan perasaan, berkunjung/berpartisipasinpada
perawatan.
d. Bantu
pasien/orang terdekat untuk mengatasi perubahan pada penampilan: anjurkan
memakai baju yang tidak menonjolkan gangguan.
|
a. Pasien
yang sangat sensitive terhadap perubahan tubuh dan juga mengalami krisis
karena dirinya tidak sama dengan lainnya.
b. Pemberian
perawatan kadang-kadang memungkinkan penilaian perasaan untuk mempengaruhi
perawtan pasien dan kebutuhan untuk membuat upaya untuk membantu pasien
merasakan nilai pribasi.
c. Anggota
keluarga dapat merasa bersalah tentang kondisi pasien dan takut pada
kematian. Kebutuhan dukungan emosi tanpa penilaian dan bebas mendekati
pasien. Partisipasi pada perawatan membantu mereka merasa bergunadan
meningkatkan kepercayaan antara staf pasien dan orang terdekat.
d. Pasien
dapat menunjukan penampilan kurang menarik sehubungan dengan ikterik,
spnomegali (buncit), ekimoses, dan hemosiderosis jaringan. Memberikan
dukungan dapat meningkatkan harga diri dan meningkatkan rasa control.
|
4.
|
Ds : -
Do : -
|
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
peningkatan peristaltik yang ditandai dengan nyeri tekan pada daerah abdomen
kuadran kiri atas
|
Gangguan rasa nyaman
(nyeri) teratasi |
Mandiri
a. Kaji
keluhan nyeri, lokasi, lamanya nyeri dan intensitasnya.
b. Beri
buli-buli panas hangat atau hangat pada area yang sakit.
c. Lakukan
massage dengan hati-hati pada area yang sakit.
Kolaborasi
a. Pemberian
obat analgetik
|
b.
Mengetahui jika terjadi hipoksia sehingga dapat dilakukan intervensi secara
tepat dan cepat.
c. Hangat
menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan sirkulasi darah pada daerah
tersebut.
d. Membantu
mengurangi tegangan otot .
a. Mengurangi
rasa nyeri dengan menekan system saraf pusat (SSP).
|
5.
|
DS :
DO :
|
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan oksigenasi ke sel-sel tubuh ditandai dengan pasien terlihat lemah,
lesu, tampak pucat skelara ikterik, warna kulit kehitaman, ekstremitas
dingin, N: 120x/mnt, RR: 30x/mnt dan S: 36°c
|
Gangguan perfusi jaringan teratasi
|
Mandiri
a. Observasi
TTV , warna kulit, tingkat kesadaran dan keadaan ekstremitas.
b. Atur
posisi semi flower.
Kolaborasi
a. Pemberian
transfuse darah.
b. Pemberian
o2 jika perlu diberikan.
|
a. Menunjukan
informasi tentang adekuat atau tidak perfusi jaringan dan dapat membantu
dalam menentukan intervensi yang tepat.
b. Pengembangan
paru akan lebih maksimal sehingga pemasukan o2 lebih adekuat.
a. Memaksimalkan
seldarah merah, agar Hb meningkat.
b. Dengan
tranfusi darah pemenuhan sel darah merah agar Hb meningkat .
|
Comments