STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENCUCI TANGAN ( SOP CUCI TANGAN )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mencuci tangan
Pengertian :
Membersihkan
tangan dari segala kotoran, di mulai dari ujung jari sampai siku dan lengan
dengan cara tertentu sesuai kebutuhan.
Tujuan
:
(1) Mencegah
terjadinya infeksi silang melalui tangan
(2) Menjaga
kebersihan perseorangan
Macam-macam
Mencuci Tangan :
(1) Cara
biasa
(2) Cara
desinfeksi
(3) Cara
steril
a. Mencuci tangan dengan Cara biasa
Pengertian :
Membersihkan tangan dengan sabun dan
air bersih yang mengalir atau yang disiramkan
Tujuan :
(1) Mencegah
terjadinya infeksi silang melalui tangan
(2) Menjaga
kebersihan perseorangan
Persiapan :
(1) Air
bersih yang mengalir atau air di dalam baskom
(2) Sabun
(3) Sikat
lunak (bila perlu)
(4) Handuk
dan / atau lap bersih dan kering
Pelaksanaan :
(1) Arloji
harus dilepas (bila memakai )
(2) Tangan
sampai siku di basahi,kemudian disabuni dan digosok atau di sikat bila perlu
(3) Tangan
selanjutnya dibilas dengan air bersih, dan dilap sampai kering
b. Mencuci Tangan dengan cara Desinfeksi
Pengertian :
Mencuci tangan dengan larutan desinfektan,
khusus nya bagi petugas yang berhubungan langsung dengan pasien berpenyakit
menular.
Tujuan :
(1) Mencegah
terjadinya infeksi silang
(2) Menjaga
kebersihan perseorangan
Persiapan
:
(1) Air
bersih yang mengalir atau air di dalam baskom
(2) Larutan
desinfektan,antara lain Lysol. Savlon
(3) Handuk
atau lap kering
Pelaksanaan :
Tangan
mulai dari ujung jari sampai siku di basahi dengan air mengalir, setelah
itu di rendam sekurang kurangnya dua menit di dalam larutan desinfektan,
kemudian dibialas dengan air bersih dan dikeringkan dengan handuk atau lap
kering.
c. Mencuci
Tangan dengan Cara Steril
Pengertian :
Mencuci tangan secara steril (suci hama),
khusus nya bila akan membantu tindakan pembedahan.
Tujuan :
(1) Mencegah terjadinya infeksi silang
(2) Menjaga
kebersihan peseorangan
Persiapan :
(1) Kran
air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus
(2) Sikat
steril dalam tempat nya
(3) Alkohol
70% dalam tempatnya
(4) Sabun
Pelaksanaan :
(1) Bila
memakai cincin atau arloji harus dilepas. Lengan baju di gulung sampai di atas
siku
(2) Kran
di buka, tangan di basahi sampai siku, disabuni dan di gosok dengan jari
sekurang kurangnya dua menit. Kemudian di bilas (sabun tetap di pegang)
(3) Ambil
sikat, kemudian tangan sabuni lagi dan disikat mulai dari jari-jari, punggung
dan telapak tangan, sekurang kurangnya 10 kali. Setelah itu penyabunan dan
penyikatan dilakukan pada kedua lengan, masing-masing sekurang-kurangnya enam
kali
(4) Tangan
dibilas mulai dari ujung-ujung jari sampai ke siku (sabun dan sikat tetap di
pegang)
(5) Tangan
di sabuni, disikat dan di bilas lagi seperti tadi. Ini diulangi beberapa
kalidalam waktu sekurang kurangnya 15 menit
(6) Setelah
selesai, sabun dan sikat dikembalikan ke tempatnya. Tangan di bilas dan tetap
di arahkan ke atas sehingga air air dari tangan mengalir ke siku
(7) Kran
di tutup dengan siku
(8) Tangan
dikeringkan dengan lap kering steril. Satu bagian dari lap seyogyanya hanya di
pakai untuk satu tangan, dan bagian yang lain untuk tangan yang sebelah lagi.
(9) Selanjutnya
sarung tangan di pasang
Perhatian :
Untuk memudahkan pemasangan sarung
tangan, tangan harus kerin
2.2
Desinfeksi
Pengertian :
Suatu tindakan untuk
membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak termasuk sporanya pada
peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh, dengan
menggunakanbahan desinfektan atau dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam,
dan menjemur
Tujuan :
(1) Mencegah
terjadinya infeksi silang
(2) Memelihara
peralatan agar siap pakai
Pelaksanaan :
(1) Desinfeksi
dengan cara mencuci
Misalnya :
(a) Mencuci tangan dengan sabun, dibersihkan dan
kemudian disiram atau di basahi alkohol
70%
(b) Mencuci
luka, khususnya luka kotor, dengan H2O2, Bethadin dan
lain-lain.
(c) Mencuci
kulit atau jaringan tubuh yang akan dioprasi, dengan larutan yodium Tinctura 3%
dan dilanjutkan dengan alkohol 70%
(d) Mencuci
vulva dengan larutan sublimat 1/1000 atau PK 1/1000
(2) Desinfeksi
dengan cara mengoleskan, misalnya :
(a) Mercurochroom
pada luka
(b) Alkohol
70%, Bethadin dan lain-lain pada luka bekas jaitan
(3) Desinfeksi
dengan cara merendam
Misalnya :
(a) Merendam
tangan dalam larutan lysol 0,5%
(b) Merendam
peralatan perawatan dan kedokteran setelah dipakai, dalam larutan lysol 3% - 5%
sekurang kurangnya dua jam
(c) Merendam
alat tenun setelah dipakai pasien berpenyakit menular, dalam larutan lysol 3% -
5% sekurang kurangnya 24 jam
(4) Desinfeksi
dengan cara menjemur dibawah sinar matahari
Misalnya :
(a) Menjemur
kasur, bantal, tempat tidur dan lain-lain sekurang kurangnya dua jam untuk
setiap permukaan
(b) Menjemur
peralatan perawatan, misalnya urinal, pispot dan lain-lain
2.3
Sterilisasi
Pengertian
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk
membunuh kuman patogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan
dan kedokteran dengan cara merebus,stoom,panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.
Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi
silang
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap
pakai
Persiapan Alat dan Bahan
§ Air
Dingin
§ Air
Panas
§ Wadah
Baskom
§ Tabung
Kimia
§ Penjepit
Steril (korentang)
§ Bak
§ Pinset
§ Gunting
§ kateter
§ Sterilisator
§ Lemari
Berudara Panas/oven
§ Kain
Kasa
§ Baju
§ Sprei
§ sarung
Bantal
Jenis
Peralatan Yang Dapat Disterilkan
1. Peralatan
yang terbuat dari Logam, misalnya pinset,
gunting, spekulum, dll.
2. Peralatan
yang terbuat dari Kaca, miasalnya
semprit (spuit), tabung kimia, dll.
3. Peralatan
yang terbuat dari Karet, misalnya
kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung drain, dll.
4. Peralatan
yang terbuat dari ebonil, misalnya kanule reetum, kanule trachea, dll.
5. Peralatan
yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbeken), baskom, dll.
6. Peralatan
yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring, dll.
7. Peralatan
yang terbuat dari pelastik, misalnya slang infus, dll.
8. Peralatan
yang terbuat dari temunan, misalnya kain kasa, tampon, doek oprasi, baju sprei,
sarung bantal, dll.
9. Sterilisasi
dengan menggunakan bahan kimia, misalnya mencuci tangan.
Pelaksanaan
:
Perhatian
;
·
Sterilisator harus dalam keadaan siap
pakai
·
Peralatan harus bersih dan masih berfungsi
·
Peralatan yang dibungkus harus diberi label
yang jelas dan mencantumkan : nama, jenis peralatan,tanggal dan jam disterilkan
·
Menyusun peralatan di dalam sterilisator
harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat di sterilkan
·
Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan
setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak peralatan disterilkan).
·
Dilarang memasukan atau menambahkan
peralatan lain ke dalam sterilisator sebelum waktu untuk mensterilkan selesai
·
Memindahkan peralatan yang sudah steril ke
tempatnya harus dengan korentang steril
·
Untuk mendinginkan peralatan steril
dilarang membuka bungkus maupun tutupnya
·
Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka,
peralatan tersebutharus disterilkan kembali
Comments