TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI ( TAK HALUSINASI )
TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
PERUBAHAN
PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
A.
Latar Belakang Masalah
Persepsi adalah kemampuan dan
menginterprestasikan stimulus yang diterima melalui panca indera, halusinasi
merupakan salah satu respon neurobiologis, orientasi realitis yang maladaptif,
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa ada stimulus yang nyata.
Adanya
halusinasi pada klien, klien dapat berbicara, tersenyum, tertawa sendiri,
ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung, menarik diri dan menghindar dari orang
lain juga konsentrasi tidak dapat membedakan.
Penggunaan
TAK dalam keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan,
pengobatan serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang.
Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui TAK meliputi dukungan,
pendidikan, peningkatan kemampuan memecahkan masalah, peningkatan hubungan
interpersonal dan juga untuk meningkatkan uji realitas kepada klien gangguan
orientasi realitas.
Model
yang akan kita gunakan dalam TAK adalah model vokal konflik dimana prinsip dari
model tersebut adalah therapy kelompok dikembangkan melalui konflik atau
menyelesaikan konflik atau menyelesaikan konflik menurut model ini.
TAK
adalah metode kelompok, inspiransi refresi yaitu metode yang tergantung pada
seorang pemimpin yang kuat dan otoritatif, membangkitkan perasaan kelompok dan
respon kelompok, metode ini dapat mengungkapkan perasaan-perasaan klien dan
mendiskusikan problem dengan orang lain.
B.
Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Setelah selesai mengikuti TAK
persepsi klien mampu meningkatkan kemampuan persepsi sensori, penglihatan,
pendengaran dan peraba.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Klien
mampu mengenal halusinasi.
b.
Klien
mampu mengidentifikasikan suara yang didengar dengan gambar yang ada.
c.
Klien
mampu bersosialisasi dengan pasien lain
C.
Metoda Terapi
Metoda yang digunakan dalam terapi
aktivitas kelompok ini adalah terapi pengembangan diri dengan cara tape
dinyalakan kemudian spidol diputarkan, setelah 30 detik tape dimatikan, bagi
peserta TAK yang mendapatkan spidol terakhir kali, peserta mengambil kertas undian
yang disediakan dan membacanya serta mengikuti perintah yang tertulis dalam
kertas itu.
Yang
kedua terapi mengenal halusinasi (identifikasi suara dengan gambar) dengan cara
tape dinyalakan kemudian spidol diputarkan, setelah 30 detik tape dimatikan, bagi peserta TAK
yang mendapatkan spidol terakhir kali, akan mendengarkan suara yang didengar
dan mencocokannya dengan gambar yang telah ada.
D.
Media
Media yang
digunakan antara lain :
1.
Gambar
2.
Tape
recorder
3.
Spidol
4.
Gelas
E.
Karakteristik Klien
1.
Klien
yang mengalami gangguan kesehatan fisik
2.
Ada riwayat halusinasi
penglihatan dan pendengaran
3.
Halusinasi
sudah terkontrol
F.
Nama Klien
1.
Cece
2.
Budi
3.
Agus
4.
Ucu
G.
Strategi Pelaksanaan
1.
Fase
Perkenalan (10 menit)
a.
Mengucapkan
salam
b.
Memperkenalkan
anggota yang hadir
c.
Pembacaan
tata tertib pelaksanaan
d.
Kontrak
waktu
e.
Penjelasan
tujuan TAK
f.
Penjelasan
topik yang akan dibahas
2.
Fase
Kerja (25 menit)
a.
Leader
menjelaskan topik yang akan dibahas dalam TAK
b.
Klien
menyimak penjelasan yang diberikan leader
c.
Leader
menjelaskan tentang teknik permainan yang akan dilakukan yang meliputi :
·
Terapi
pengembangan diri dengan cara :
Tape
dinyalakan kemudian spidol diputarkan. Setelah 30 detik tape dimatikan, bagi
peserta TAK yang mendapatkan spidol terakhir kali, peserta mengambil kertas
undian yang disediakan dan membacanya serta mengikuti perintah yang tertulis
dalam kertas itu.
·
Terapi
mengenal halusinasi (identifikasi suara dengan gambar)
Dengan cara
tape dinyalakan kemudian spidol diputarkan , setelah 30 detik tape dimatikan,
bagi peserta TAK yang mendapatkan spidol terakhir kali, akan mendengarkan suara
yang didengar dan mencocokannya dengan gambar yang telah ada.
3.
Fase
Akhir atau Terminasi (10 detik)
a.
Leader
meminta tanggapan terhadap kegiatan yang dilakukan dan menanyakan bagaimana
perasaan setelah mengikuti kegiatan TAK.
b.
Menyimpulkan
kegiatan yang telah dilakukan dan memotivasi anggota kelompok untuk mengikuti
kegiatan kerja
c.
Menutup
acara kegiatan
H.
Pembagian Tugas
1.
Leader
a.
Memimpin
jalannya kegiatan
b.
Memperkenalkan
anggota terapi
c.
Menjelaskan
tujuan
d.
Mengatur
jalannya terapi
e.
Menetapkan
jalannya tata tertib
f.
Mengambil
keputusan dan menyimpulkan
2.
Co
Leader
a.
Membantu
leader jika terjadi blooking
b.
Mengoreksi
dan mengingatkan leader jika terjadi kekeliruan
c.
Bersama
leader menjelaskan dalam menyelesaikan masalah
3.
Fasilitator
a.
Mendampingi
peserta diskusi
b.
Membantu
meluruskan dan menjelaskan tugas yang dilakukan klien sebagai anggota kelompok
c.
Memberikan
motivasi pada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan kegiatan kelompok
d.
Menjadi
contoh bagi klien selama kegiatan
4.
Observer
a.
Mengobservasikan
persiapan pelaksanaan terapi kelompok
b.
Mencatat
aktivitas semua kegiatan dalam terapi kelompok
J.
Therapis
1.
Leader : Endang Mardiah
2.
Co
Leader : Taufik
Hidayat
3.
Fasilitator : 1. Kurniawan
2. Nuraisyah Jamil
3. Siti Rahmawati
4.
Observer : Nurhadi
K.
Program Antisipasi
1.
Apabila
ada klien yang tadinya telah bersepakat mau mengikuti TAK tetapi saat
pelaksanaan dimulai ternyata klien tersebut tidak mau mengikuti TAK maka
langkah yang diambil untuk menghadapi masalah tersebut
·
Sebelumnya
telah dipersiapkan adanya klien cadangan yang ternyata telah diseleksi sesuai
kriteria sebelumnya diterima anggota kelompok lainnya dengan cara ditawarkan
sebelumnya
2.
Apabila
alam kegiatan tersebut ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib
yang telah ditentukan sebelumnya maka klien dikeluarkan atau ditawarkan dulu
kepada klien
3.
Bila
ada kelompok yang melakukan kekerasan, maka leader menyatakan bahwa kekerasan
fisik tidak diperkenankan selama kegiatan berlangsung
4.
Apabila
ada anggota kelompok melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan leader
mengeksplorasi dalam kelompok
5.
Bila
ada anggota kelompok menemui anggota kelompok lain harus mendiskusikannya dulu
dengan kelompok
6.
Jika
ada kelompok yang diam, leader memberikan motivasi agar berbicara
7.
Bila
ada anggota yang menghindar pertemuan maka leader berusaha memotivasi agar mau
mengikuti TAK
L.
Tata Tertib
1.
Anggota
wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
2.
Sebelum
acara dimulai jika ada anggota yang ingin BAB/BAK meminta izin dulu pada leader
3.
Anggota
wajib memberitahu leader jika tidak bisa hadir
4.
Anggota
tidak diperkenankan untuk makan dan minum selama acara berlangsung
5.
Jika
ada pertanyaan anggota mengangkat tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
6.
Jika
ada anggota yang mengacaukan jalannya TAK maka anggota dikeluarkan
7.
Anggota
wajib mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir
M.
Kriteria Akhir
1.
Klien
mampu mengidentifikasi suara dengan gambar yang dilihat
2.
Klien
mampu bersosialisasi dengan peserta lain
3.
Klien
dapat mengekspresikan perasaannya
N.
Penutup
Demikian proposal ini kami susun
atas perhatian, bantuan dan dukungannya kami ucapkan terima kasih
O.
Materi
1.
Pengertian
a. Menurut ilmu kedokteran
halusinasi adalah menerima tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera
seseorang atau klien yang terjadi dalam keadaan sadar dasarnya mungkin organik,
fungsional, psikotik ataupun histerik
b. Menurut Team RSJ Bogor
halusinasi adalah rangsangan motorik tanpa rangsangan eksternal, klien
mempunyai kesadaran penuh pada saat terjadi halusinasi
c. Kesimpulan
Halusinasi adalah suatu rangsangan
apapun pada panca indera dimana berinteraksi dengan realita yang tidak dapat
dibuktikan
2.
Jenis-Jenis
Halusinasi
Menurut
Walson dan Knezt (Psikiatris Nursing, 1998), halusinasi dibagi 5 fase :
a. Halusinasi Dengar
Mendengar
suara yang membicarakan, mengejek, mentertawakan, objeknya tidak ada suara
disekitarnya
b. Halusinasi Penglihatan
Melihat
pemandangan orang, hewan atau sesuatu yang tidak ada objeknya yang dapat
memberikan rasa nyaman atau kesakitan
c. Halusinasi Penciuman
(Alfaktori)
Mencium bau
seperti bau bunga, kemenyan atau bau lain berupa objek
d. Halusinasi Kecap
(Gustatonik)
Merasa
sesuatu rasa dimulutnya dan sering ditemui pada kasus scizon disorder
e. Halusinasi Raba
Merasa ada
binatang yang merayap pada kulitnya atau ada orang yang memukulnya
3.
Fase
Terjadinya Halusinasi
Menurut
Hubber, halusinasi melalui 4 fase :
a. Fase pertama : rasa
cemas, stress, perasaan berpisah atau takut
b. Fase kedua : klien
berada pada setiap pendengaran atau mempertahankan, klien berusaha melihat
jarak antara dirinya dengan halusinasi
c. Fase ketiga : halusinasi
lebih menonjol, menguraikan pikiran klien, klien tidak berdaya atas
halusinasinya
d. Fase keempat : pada
fase ini klien tidak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya
Comments