Konsep Stress Dan Adaptasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata stres telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari,
stress merupakan salah satu gejala
psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Stres dapat timbul karena adanya
konflik dan frustrasi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa yang
dimaksud stres adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat orang
tersebut merasa tidak nyaman, bingung,mudah marah, tekanan darah meningkat,
detak jantung lebih cepat, gangguan pencernaan, dsb. Sebagian besar stres
dapat dipicu karena pengaruh eksternal dan ada pula yang dipengaruhi oleh
faktor internal individu tersebut. Stres sebenarnya dapat dicegah dan diatasi
dengan cara-cara tertentu. Tapi melihat hal-hal tersebut,tampaknya tidak banyak
orang yang mengetahui tentang stres, bagaimana mencegahnya, mengatasi, ataupun
memanfaatkan stres tersebut sebagai salah satu bagian dari hidup kita.
Pemahaman yang baik terhadap stres akan membantu kita dalam menghadapi stres
ketika stres tersebut menyerang kita, melalui penanganan yang tepat dengan
adanya pemahaman yang baik mengenai stres, maka individu tidak akan terkena
dampak negatif dari stres tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan stress?
2.
Apa faktor-faktor
yang mempengaruhi stress?
3.
Apakah yang disebut adaptasi?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian dari stress.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
stress.
3.
Untuk mengetahui pengertian dari adaptasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STRESS
Stress (Selye, 1976) adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik
mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Respon atau tindakan ini
termsuk respon fisiologi dan psikologis, stres dapat menyebabkan perasaan
negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam
kesejahteraan emosional, stres dapat mengganggu cara seseorang dalam mencerap
realitas, menyelesaikan masalah (Potter & Perry, 2005).
Stres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat
merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. Sesuai
dengan karakteristik individu, maka responnya berbeda- beda untuk setiap orang.
Seseorang yang mengalami stres dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuhnya, antara lain :
1.
Perubahan warna rambut kusam, ubanan,
kerontokan
2.
Wajah tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius,
tidak santai, bicara berat, sulit tersenyum/tertawa dan kulit muka kedutan
(ticfacialis)
3.
Nafas terasa berat dan sesak, timbul asma
4.
Jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau
menyempit (constriksi) sehingga mukanya nampak merah atau pucat. Pembuluh darah
tepi (perifer) terutama ujung-ujung jari juga menyempit sehingga terasa dingin
dan kesemutan.
5.
Lambung mual, kembung, pedih, mules, sembelit atau
diare.
6.
Sering berkemih.
7.
Otot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang
pada tulang terasa linu atau kaku bila digerakkan.
8.
Kadar gula meningkat, pada wanita mens tidak teratur
dan sakit (dysmenorhea)
9.
Libido menurun atau bisa juga meningkat.
10.
Gangguan makan bisa nafsu makan meningkat atau tidak
ada nafsu makan.
11.
Tidak bisa tidur
12.
Sakit mental-histeris
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS
Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors.
Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan
mengalami stress karena kombinasi stressors.
Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan
timbulnya stress yaitu:
1.
Faktor
Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.
Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.
Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.
2.
Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress
yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan
organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak
jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk
memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi
tersebut.
b.
Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam
organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan
karyawan lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga
pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan
sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang
satu dengan karyawan lainnya.
c.
Organizational Structure
Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut
dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau
peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam
organisasi.
d.
Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam
suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins,
2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau
menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan
karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau
menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur
tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah
muncul dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul
yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan,
batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan
dengan keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak
pasti tapi penting (Robbins,2001:563).
3.
Faktor Individu
Pada
dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi
antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang
akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang.
Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat
menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat
menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya. Karakteristik pribadi dari
keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak
dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala
stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam
kepribadian seseorang.
C. ADAPTASI
1.
Konsep
Adaptasi
Ada beberapa
pengertian tentang mekanisme penyesuaian diri, antara lain:
a.
W.A.Gerungan (1996) menyebutkan bahwa “Penyesuaian
diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplastis)
b.
Menurut Soeharto Heerdjan (1987), penyesuaian diri
adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengawasi kesulitan dan hambatan.
Adaptasi adalah penyesuaian diri terhadap
suatu penilaian. Dalam hal ini respon individu terhadap suatu perubahan yang
ada dilingkungan yang dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis
maupun psikologis dalam perilaku adaptip. Hasil dari perilaku ini dapat berupa
usaha untuk mempertahankan keseimbangan dari suatu keadaan agar dapat kembali
pada keadaan normal, namun setiap orang akan berbeda dalam perilaku adaptip ada
yang dapat berjalan dengan cepat namun ada pula yang memerlukan waktu lama
tergantung dari kematangan mental orang itu tersebut.
2.
Model-model
Adaptasi
Setiap orang
secara terus menerus akan menghadapi perubahan fisik, psikis, dan sosial baik
dari dalam maupun dari lingkungan luar. Jika hal tersebut tidak dapat dihadapi
dengan seimbang maka tingkat stress akan meningkat. Model adaptasi menunjukan
bahwa empat faktor menentukan apakah suatu situasi adalah menegangkan
(mechanic,1962). Empat faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk menghadapi
stress itu adalah :
a.
Biasanya tergantung pada pengalaman seseorang dengan
stresor serupa, sisetm dukungan, dan presepsi keseluruhan terhadap stressor.
b.
Berkenaan dengan praktik dan norma kelompok sebaya
individu
c.
Dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seorang
individu untuk beradaptasi terhadap stressor
d.
Sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stressor
Adaptasi
terhadap stress dapat berupa :
1.
Adaptasi fisiologis
Pada dasarnya disetiap tubuh manusia telah terdapat
mekanisme pertahanan yang besrsfat alami dan bekerja secara teratur sehingga
memungkinka tubuh untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang
berasal dari faktor internal. Mekanisme ini bekerja dengan sendirinya dan akan
berubah menjadi suatu aksi tanpa disadari dan biasanya berfungsi dalam kondisi
yang tidak normal. Jadi Adaptasi fisiologis adalah proses penyesuaian diri
secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dalam
berbagai faktor yang menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang contoh:
masuknya kuman pennyakit ketubuh manusia.
2.
Adaptasi psikologi
Seseorang
yang menghadapi stress akan mengalami kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan
secara psikis seperti timbulnya rasa cemas, frustasi, terancam, tak tentram
yang semuanya itu berdampak pada munculnya suatu kontak konflik dalam jiwa
mereka, dan konflik tersebut diekspresikan dalam bentuk kemarahan atau
ekspresi-ekspresi lain yang dapat membuat orang tersebut merasa sedikit nyaman
atau terlepas dari stress yang dihadapinya. Adaptasi secara psikologis dapat
dibagi menjadi dua yaitu:
a.
LAS ( general adaptation syndroma)
adalah apabila kejadiannya atau proses adaptasi
bersifat lokal contoh: seperti ketika kulit terinfeksi maka akan terjadi
disekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas dll yang sifatnya
lokal atau pada daerah sekitar yang terkena.
b.
GAS ( general adaptation syndroma)
adalah apabila reaksi lokal tidak dapat diaktifitasi
maka dapat menyebabkan gangguan dan secara sistemik tubuh akan melakukan proses
penyesuaian diri seperti panas di seluruh tubuh, berkeringat.
3.
Adaptasi Perkembangan
Stress yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan
untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan
seseorang biasanya menghadapi tugas perkembangan dan menunjukan karakteristik
perilaku dari tahap perkembangan tersebut.
4.
Adaptasi Sosial
Budaya
Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan
budaya masing-masing. Anatara lingkungan satu dan yanglainnya tentu memiliki
budaya berbeda beda. Perbedaan tersebut akhirnya menuntut setiap orang
beradaptasi jika hal itu dapat dilakukan dengan baik maka akan tercipta
keseimbangan. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakuka bukanlah suatu hal
yang tidak mungkin jika ornag tersebut akan mengalami sterss.
5.
Adaptasi Spiritual
Setiap
agama dan keprcayaan mengandung ajaran yang hendaknya harus dijalankan oleh
penganutnya. Ajaran-ajaran ini tentunya juga harus turut adil dalam mengatur
perilaku manusia ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi ajaran-ajaran
tersebut pasti terjadi perubahan dalam perilaku manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Stress (Selye, 1976) adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik
mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Respon atau tindakan ini
termsuk respon fisiologi dan psikologis, stres dapat menyebabkan perasaan
negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam
kesejahteraan emosional, stres dapat mengganggu cara seseorang dalam mencerap
realitas, menyelesaikan masalah (Potter & Perry, 2005).
Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan
timbulnya stress yaitu:
-
Faktor lingkungan
-
Faktor organisasi
-
Faktor individu
Adaptasi
adalah penyesuaian diri terhadap suatu penilaian. Adaptasi terhadap stress
dapat berupa :
-
Adaptasi fisiologis
-
Adaptasi psikologi
-
Adaptasi Perkembangan
-
Adaptasi Sosial
Budaya
-
Adaptasi Spiritual
B. SARAN
Stres sebenarnya dapat dicegah dan
diatasi dengan cara-cara tertentu. Tapi melihat hal-hal tersebut,tampaknya
tidak banyak orang yang mengetahui tentang stres, bagaimana mencegahnya,
mengatasi, ataupun memanfaatkan stres tersebut sebagai salah satu bagian dari
hidup kita. Pemahaman yang baik terhadap stres akan membantu kita dalam
menghadapi stres ketika stres tersebut menyerang kita, melalui penanganan yang
tepat dengan adanya pemahaman yang baik mengenai stres, maka individu tidak
akan terkena dampak negatif dari stres tersebut.
Comments