KONSEP DEPRESI
DEPRESI
A. Pengertian
Depresi
Depresi
merupakan reaksi
yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor
pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor
pencetusnya.
Depresi
merupakan gejala
psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas,
tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
depresi maka tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melaksanakan
pengkajian dan data yang dikaji untuk pertama kali adalah data subyektif dan
juga data obyektif.
B. Pengkajian (subjektif dan objektif)
1.
Data
subyektif:
a.
Tidak
bisa mengungkapkan pendapat dan malas untuk berkomunikasi.
b.
Mudah
tersinggung dan juga ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada suatu hal.
c.
Merasakan
hidup sendiri, tidak berguna dan putus asa.
2.
Data
obyektif :
a.
Ekspresi
wajah murung dan tidak bersemangat.
b.
Tampak
malas, lelah, kurang nafsu makan.
c.
Mudah
tersinggung dan mudah marah.
d.
Daya
konsentrasi menurun.
C. Diagnosa Keperawatan
1.
Resiko mencederai
diri sendiri berhubungan dengan depresi.
a.
Tujuan yang
diharapkan : Pasien tidak mencederai diri sendiri serta dapat membina hubungan
saling percaya.
b.
Intervensi
Keperawatan pasien dengan depresi diantaranya yaitu :
1)
Perkenalkan diri
dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah, baik verbal dan non
verbal, selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar
klien.
2)
Lakukan
interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
3)
Dengarkan
pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non
verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.
4)
Perhatikan
pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
5)
Bicara
dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
6)
Terima
pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.
7)
Klien
dapat menggunakan koping adaptif
8)
Beri
dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami
apa yang dirasakan pasien.
9)
Tanyakan
kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
10) Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang
biasa digunakan
11) Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
12) Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang
paling tepat dan dapat diterima
13) Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang
telah dipilih.
14) Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam
menyelesaikan masalah.
Comments