TEORI KESADARAN
2.1. Penegrtian
Kesadaran dan Ketidaksadaran
Menurut Carl Gustaf Jung menjelaskan
bahwa, kesadararan adalah kemampuan memahami setiap kejadian dilingkungan
sekitar dan kemampuan untuk menceritakan serta mengekspresikan apa yang ada
dalam pikirannya. Kesadaran akan membawa kepada kemampuan untuk mencari,
menemukan dan memberi makna setiap kejadian serta tindakan yang dilakukan. Sedangkan ketidaksadaran adalah kekuatan yang besar dalam diri
kita. Ketidaksadaran berisi tntang hal-hal yang tidak kita inginkan, hal-hal
yang kita benci dan hal-hal yang tidak menyenangkan yang berusaha kita lupakan.
Contoh dari kesadaran adalah artis,
ilmuwan atau penemu yang kreatif akan menggunakan kesadaran aktifnya dalam
kerja kerasnya yang dibutuhkan dalam mengubah ide kreatif menjadi hasil karya.
Sedangkan contoh dari ketidaksadaran adalah kita mungkin saja tidak menyadari
bunyi dentang sebuah jam, setelah berdentang beberapa kali barulah kita sadar
kemudian kita kembali dan menghitung dentang yang tidak kita dengar sebelumnya.
Sedangkan Sigmund Freud menjelaskan
bahwa, Kesadaran (alam sadar) merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang
merupakan sistem yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melelui pengamatan
(persepsi) baik yang berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang berasal
darii dalam dirinya (internal). Sedangkan Ketidaksadaran berupa sikap-sikap,
perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang ditekan serata tidak dapat dikontrol
oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik ke alam sadar, tidak terikat
oleh hukum-hukum logika dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.
Freud meng’ibaratkan kesadaran dan
ketidaksadaran itu sebagai fenmomena gunung es di tengah lautan luas. Yang
terlihat di permukaan air laut menggambarkan hal-hal yang ada dalam alam sadar
(kesadaran). Sedangkan yang berada di bawah permukaaan air laut dan merupakan
bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari (ketidaksadaran). Menurut
freud dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang
mendorong.
2.2. Macam-macam
Keadaan Kesadaran dan Ketidaksadaran
2.2.1. Kesadaran
Terdapat
dua macam perilaku kesadaran, yaitu:
1)
Kesadaran
Pasif adalah keadaan sadar yang dimana seseorang bersikap menerima sesuatu pada
saat itu. Pengalaman sensorik bercampur secara kompleks dengan ingatan,
fantasi/khayal, dan impian yang kesemuanya dapat diwujudkan dalam kesadaran
pasif. Budaya tanding (conter colture) tahun 1960an menerapkan adanya cara-cara
kesadaran pasif, yang memberikan nilai tinggi pada kepekaan untuk saat ini dan
ketidakacuhan akan urusan masa lalu dan akan datang.
2)
Keasadaran
Aktif adalah keadaan sadar yang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari atau
merencanakan berbagai kemungkinan di masa depan. Perencanaan yang aktif
merupakan bagian utama kehidupan mental, tidak peduli bahwa rencana tersebut
siap dilaksanakan atau untuk
jangka panjang.
Hal-hal yang belum tejadi dapat digambarkan dalam kesadaran seabgai kemungkinan
di masa mendatang dan alternatif skenario yang dibayangkan, pilihan yang akan
dibuat dan tindakan tepat yang akan dilaksanakan.
Struktur
kesadaran :
Kesadaran
mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa.
- Fungsi
jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tiada berubah
dalam lingkungan yang berbeda–beda.
Fungsi Jiwa
|
Sifatnya
|
Cara Bekerjanya
|
Pikiran
|
Rasional
|
Dengan
penilaian: benar – salah
|
Perasaan
|
Rasional
|
Dengan
penilaian: senang – tak senang
|
Pendriaan
|
Irrasional
|
Tanpa penilaian:
sadar – indriah
|
Intiusi
|
Irrasional
|
Tanpa penilaian:
tak sadar – naluriah
|
- Sikap
jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido yang menjelma
dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.
Berdasarkan
atas sikap jiwanya manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu:
§ Manusia–manusia yang bertipe ekstravers yaitu orang yang
ekstravers terutama dipengaruhi oleh dunia obyektif, yaitu dunia luar
dirinya.
§ Manusia–manusia yang bertipe introvers yaitu orang yang introvers terutama dipengaruhi
oleh dunia subyektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri
2.2.2. Ketidaksadaran
Struktur
Keetidaksadaran :
Ketidaksadaran
mempunyai dua macam lingkaran, yaitu:
·
Ketidaksadaran
pribadi ialah ketidaksadaran yang meliputi ingatan dan hal-hal yang tertekan.
·
Ketidaksadaran
kolektif ialah ketidaksadartan yang meliputi emosi dan kolektif.
Manifestasi
ketidaksadaran itu dapat meliputi sympton dan kompleks, mimpi dan archetypus.
Sympton dan kompleks merupakan gejala-gejala yang masih dapat disadari.
Sympton
adalah gejala dorongan dari jalannya energi yang normal, yang terbentuk dalam
sympton kejasmanian maupun sympton kejiawaan. Sympton adalah tanda bahaya yang
memberitahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang dan karenanya perlu
keluasaan ke alam tak sadar. Contohnya : kegiatan tubuh yang tidak terkotrol.
Kompleks
adalah bagian dari kejiawaan dalam kepribadian yang telah terpecah dari kontrol
kesadaran dan kemudian mempunyai kehidupan sendiri dalam kegelapan alam
ketidakasadaran yang selalu menghambat atau memajukan alam kesadaran.
Mimpi,
fantasi dan khayalan adalah bagian dari manifestasi kolektif. Archetypus adalah
pendapat instriktif dan reaksi instriktif terhadap situasi tertentu yang terjadi di luar kesadaran.
Alam tak sadar (ketidaksadaran)
memliki lima ciri, yaitu :
1.
Berhubungan
erat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan
mempertahankan diri
2.
Isi
alam tak sadar terbatas pada harapn yang mencari pemenuhan sehingga menimbulkan
motivasi
3.
Alam
tak sadar ditandai proses berpikir primer yang memiliki tujuan utama untuk
mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip
kesenangan
4.
Ingatan
yang berada dalam alam tak sadar ini mudah dilepaskan dengan simbol verbal
Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat
disadari harus melalui alam prasadar dengan mengalahkan sensor penghambatan
Comments