Selasa, 21 November 2017

Analisa Diri Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik Perawat

Komunikasi Terapeutik Perawat
A.      Analisa Diri Perawat
1.        Kesadaran Diri
Sebagai instrument dalam berkomunikasi yang bertujuan terapeutik, maka perawat harus dapat mengenali perasaan, perilaku dan kepribadiannya secara pribadi maupun sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Perawat harus dapat menjawab pertanyaan “siapa saya?” yang sebenarnya.
Kesadaran diri perawat ini diharapkan dapat membuat perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien. Kesadaran diri yang mantap akan mempengaruhi komunikasi yang terapeutik. Untuk membantu mengenal siapa sebenarnya diri seseorang pada aspek perilaku, pikiran, dan perasaan, dapat dilihat dari teori “Self Disclosure” yang digambarkan oleh Johari Window sebagaimana tabel 1 ini:

              Analisa kesadaran diri menurut “Johari Window”

 
Jika kuadran I yg diperbesar, maka individu ini cenderung bahkan selalu terbuka dengan orang lain. Ciri khas dari individu ini ad periang, familier, mudah akrab, tidak kikir, banyak teman dan menyenangkan
Jika kuadran II diperbesar, maka individu ini suka menonjolkan dirinya sendiri, dia merasa paling hebat, seperti katak dalam tempurung. Dia tidak menyadari bahwa tindakannya tidak benar, dia buta terhadap dirinya sendiri sehingga area ini disebut juga Blind Area (area buta).
Jika kuadran III diperbesar, maka individu ini akan nampak suka menyendiri, pendiam, tidak suka bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Individu ini lebih banyak menyimpan rahasia, sehingga area ini dapat disebut dengan Secret area.
Jika kuadran IV diperbesar, individu ini tidak diketahui oleh orang lain namun dia tahu banyak tentang orang lain. Dia tertutup terhadap dirinya, tidak ada yang tahu tentang dirinya sekalipun dirinya sendiri, hanya Tuhan yang mengetahui segala sesuatu tentang dirinya.
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui 3 cara :
a.         Mempelajari diri sendiri
Salah satu penyebab tidak efektipnya komunikasi perawat-klien adalah karena perawat kurang menyadari tentang aspek yang ada dalam dirinya. Aspek diri yang berada diluar kesadaran sso akan nerada diluar kendalinya. Hal ini dp merusak interaksinya dengan orang lain. Karena itu perawat perlu mempelajari dirinya agar dia tahu apa kelebihan dan kekurangannya yang dimilikinya

Untuk menjadi sso (diri yang utuh) ada 4 aspek yg perlu mendapat perhatian :
1)        Tubuh (struktur, fungsi, bentuk dan penggunaan bahasa tubuh
2)        Pengalaman subjektif
3)        Hubungan dengan orang lain
4)        Perasaan2 yang muncul tanpa disadari ketika berinteraksi atau mendapat pengalaman baru
b.        Cara belajar dengan orang lain
Banyak sekali sifat dan perilaku kita yang kita tidak sadari tetapi orang lain melihat atau merasakannya. Stevens R (1996) menyatakan tidak ada seorang pun yang mampu mengenali dirinya secara keseluruhan.
Karena itu seorang perawat perlu mendengarkan semua pendapat atau komentar klien, teman sejawat ataupun orang lain ttg dirinya dan berusaha mengubah dirinya ke arah yang lebih baik. Penolakan terhadap kritik dan saran orang lain hanya akan merugikan diri sendiri karena tidak akan ada perubahan dalam diri
c.         Mengembangkan sikap terbuka
Keterbukaan mrpkn salah satu kriteria kepribadian yang sehat. Dengan terbuka pada orang lain sso akan merasa aman ketika berinteraksi karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Kebiasaan membuka diri ini bisa dilatih dengan cara sering berkenalan dg orang baru dan mencoba memperkenalkan diri pada orang tersebut.
Membuka diri juga bisa dilakukan pada sso yg dp dipercaya, dan dirasakan bisa membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Keterbukaan yang berlebihan di depan umum juga tidak baik karena tidak semua orang mampu melihat pengalaman hidup sso secara objektif. Keadaan ini mungkin bisa dimanfaatkan untuk menjatuhkan atau memfitnah orang tersebut
Kesadaran diri menentukan pola komunikasi yang dibangun antara komunikator dengan komunikan, antara perawat dengan klien
Kesadaran diri yang baik dapat menciptakan hubungan yang terapeutik yang saling memuaskan
2.        Klarifikasi Nilai
Kenyamanan dan kepuasan perawat terhadap sistem nilai yang dianut merupakan modal yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan komunikasi terapeutik. Perawat akan lebih siap dan mantap dalam mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan nilai yang dimiliki, sehingga hubungan terapeutik antara perawat-klien tidak terganggu.
             Tabel 2 :Tehnik Klarifikasi Nilai

Tehnik ini merupakan permainan yang mengandung pelajaran bahwa masing-masing individu mempunyai tata nilai, pengalaman, kepercayaan, harapan dan kehidupan yang berlainan. Seseorang tidak boleh hanya menilai orang lain dari sudut pandangnya sendiri namun harus menghargai orang lain dengan sudut pandang yang beragam
3.        Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik.
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasi penting, yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada klien. Sehingga pada saat berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.


Tehnik pada tabel 3 tidak u membuat penilaian namun sebagai upaya individu/klien untuk jujur dan berani mengungkapkan perasaannya. Dari ungkapan2 perasaan tersebut dapat mengidentifikasi apakah perasaan klien positif atau negatif.
Bila perasaan positif, terapis (perawat) perlu mendukung dan mengembangkan perasaan tersebut dan sebaliknya, bila perasaan negatif maka perawat perlu mengarahkan dan memberikan alternatif agar klien dapat mengelola perasaannya.
4.        Kemampuan Menjadi Model
Seorang pasien membutuhkan sosok pribadi yang dapat diteladaninya dalam mengubah perilaku. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan mampu menjadi model bagi klien dalam menjalani kehidupannya, karena perawat adalah orang yang paling dekat dan paling lama bersama klien
Berkaitan dengan kemampuan perawat dalam menjadi model, ada pendapat yang menyatakan bahwa perawat harus mampu memisahkan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional.
Jadi ketika berinteraksi dengan klien, perawat harus mampu tetap tersenyum walaupun dirinya sedang mengalami konflik dengan suaminya. Hal tersebut mungkin sulit untuk dilakukan karena adanya konflik yang mendominasi seseorang membuat dirinya tidak mampu bersikap wajar atau apa adanya.
Perawat yang bisa menjadi model adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadinya serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran.
Seorang perawat yang dalam kehidupan sehari-harinya senantiasa cemas, penuh konflik, dan tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan tidak bisa menjadi model dan tidak akan mampu mengubah perilaku klien menjadi labih baik
Kemampuan menjadi model ini merupakan bentuk tanggung jawab perawat terhadap apa yang disampaikan kepada klien disamping tanggung jawab profesi
5.        Etika dan tanggung Jawab
Dlm melaksanakan Askep, perawat hrs bertanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukannya
Demikian pula dalam berkomunikasi, perawat seharusnya bertanggung jawab atas perilakunya dan mampu mengatasi semua kelemahannya
Perawat bisa menunjukkan rasa tanggung jawabnya dlm berkomunikasi dengan cara meminta maaf pada klien ketika, misalnya, dia bersikap atau berperilaku menyinggung perasaan klien
Untuk mengatasi kelemahannya, perawat bisa melakukan analisis diri sebelum berinteraksi dengan klien.
Dalam berinteraksi dg klien, perawat harus menjunjung tinggi kode etik keperawatan dan etika yang dibenarkan dalam sebuah hubungan terapeutik. Secara etika, misalnya, seorang perawat laki-laki tidak dibenarkan memegang jemari atau memeluk bahu klien perempuan tanpa tujuan terapeutik
B.       Referensi :
1.        Mundakir, (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan.  Yogyakarta : Graha Ilmu
2.        Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.


Senin, 20 November 2017

TERAPI LEBAH

TERAPI LEBAH
1.        Pengertian Terapi
Terapi dalam bahasa yunani adalah θεραπεία atau pengobatan remediasi masalah kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis orang yang melakukan terapi di sebut terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengat kata pengobatan.
2.        Terapi sengat lebah
Apitherapy (pengobatan menggunakan produk lebah, seperti madu dan racun lebah) telah dikenal sejak 2.000 tahun silam di Timur Tengah dan China. Dalam buku kuno China dikenal  teori "Yi Du-Gong Du" (racun melawan racun) artinya mengatasi racun dengan memasukan racun, atau penggunaan media sengat lebah untuk mengobati berbagai penyakit. Bahkan, Hippocrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran modern juga menggunakan sengat lebah untuk pengobatan.
Pada Konferensi Terapi Akupunktur Sengatan Lebah Sedunia ke-II di Nanjing, RRC, pada pertengahan September 1993, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa Apitherapy bisa digunakan sebagai  pengobatan, selanjutnya disebutkan bahwa, “Lebah dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama dari jenis Apis Mellyfera. Kini, terapi sengatan lebah (bee venom therapy - BVT) diterapkan di sekitar berbagai negara, antara lain China, Korea, Rumania, Bulgaria, Rusia, dan Indonesia.  
Bahkan di dalam Alqur’an disebutkan dalam surat An-Nahl : 68-69  “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berfikir“ Salah satu hasil penelitian yang telah dipublikasikan mengenai sengat lebah untuk pengobatan adalah yang tertuang dalam buku Bee Venom Therapy, seperti dikutip Susan Wilkinson dalam Bee Online, “racun sengat lebah mampu menyembuhkan artritis (radang sendi)”.  Dari penelitian oleh Monmounth Pain of New Jersey, dari 108 pasien artritis yang diberi terapi racun sengat lebah menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah 12 kali perlakuan (2 kali per minggu selama 6 minggu). Dan disimpulkan bahwa terapi racun lebah dinilai aman, efektif, sepanjang pasien tidak alergi racun sengat lebah.
Apipuntur sendiri merupakan bagian dari apiterapi. Sengat atau racun lebah sangat baik untuk menormalkan segala aktivitas pembulu darah dan saraf. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengat lebah mengandung melitin, apamin, peptida 401 (MDC), inhibitor protease, dan norepinephrine,” kata dokter yangmendalami pengobatan komplementer sejak tahun 1999 ini.
Apiterapi secara umum dimanfaatkan untuk meredakan gangguan rematik, masuk angin, flu, salah urat, hingga penyakit berat, seperti darah tinggi, diabetes, dan kanker. Cara ini pun diklaim efektif untuk mengobati penyakit degeneratif, seperti stroke. Dalam praktik apipuntur, dituturkan Dr. Adji, sengat lebah yang dimasukkan ke dalam tubuh dilakukan dengan dua cara, yakni langsung (direct bee sting) dan lewat suntikan berisi racun lebah. “Racun lebah diambil dari antibodi murni seseorang yang sudah sering disengat lebah,” katanya. Jumlah sengatan tergantung pada jenis penyakit. Namun, satu sengatan di titik-titik tertentu dianggap cukup sebagai perkenalan. “Dalam terapi berikutnya, titik-titik tersebut disengat lagi, tetapi tidak boleh lebih dari 10 sengatan,” ujar pria satu anak ini.
3.        Manfaat Apitherapy bagi Kesehatan
a.         Bee Venom
ini dapat diberikan kepada orang sebagai sengatan langsung atau dapat diberikan melalui jarum atau dalam bentuk kapsul. Sengatan lebah telah terbukti mengandung zat-zat seperti adolapin dan melittin yang merupakan zat anti-inflamasi dan dianggap lebih kuat daripada produk obat-obatan seperti kortisol. Untuk alasan ini, sengatan lebah dianggap sangat efektif untuk mengobati radang sendi, rematik radang kandung lendir, dan tendinitis.
b.      Bee Pollen
produk ini mengandung vitamin dan mineral dan dapat digunakan sebagai suplemen gizi. Selain itu dapat menjadi obat yang efektif bagi orang yang menderita alergi musiman seperti demam. Dapat digunakan sebagai anti-penuaan dan meningkatkan performa atletik.
c.       Madu Murni
adalah madu yang belum diproses dengancara apapun dan dianggap menjadi sumber energi. Selain itu diyakini memiliki sifat antibakteri yang bisa digunakan untuk merawat hal-hal seperti sakit tenggorokan.
d.      Royal Jelly
Sejumlah klaim tentang manfaat kesehatan dari royal jelly dan beberapa mengatakan bahwa royal jelly dapat membantu mengatasi kelelahan, kemandulan, asma, dan kurangnya nafsu makan. Selain itu penelitian telah menunjukkan bahwa royal jelly bisa berguna untuk mengurangi kadar kolesterol. Royal jelly banyak digunakan di sejumlah produk anti penuaan, seperti krim wajah.
4.        Hal yang harus diperhatikan dalam Apitherapy
Ada beberapa orang yang tidak boleh melakukanapitherapy Atau  Harus berhati-hati.Sebagai contoh jika Anda memiliki alergi terhadap sengatan lebah maka anda perlu berhati-hati. Kebanyakan orang mungkin tidak menyadari adalah penting untuk memilih apitherapist yang berpengalaman untuk menghindari reaksi alergi tersebut karena bisa berakibat sangat parah.
5.        Saran bagi pasien sebelum disengat :
a.         Tidur cukup/istirahat minimal 5 jam
b.        Makan terlebih dahulu
c.         Tidak dalam keadaan lelah sehabis olah raga atau bepergian jauh
d.        Pasien tidak dianjurkan untuk meminum air kelapa atau susu hewani setelah disengat lebah.
e.         gunakan air hangat untuk membersihkan bagian yang akan disengat
f.         Sengat lebah yang digunakan akan dilakukan pada tiap – tiap fase terapi dengan rutin
g.        Meningkatkan dosis pada sengat lebah secara bertahap
h.        Lakukan sengatan pada bagian – bagian tubuh yang berbeda – beda setiap kali melakukan terapi sengat lebah
i.          titik badan yang disengat lebah dianjurkan untuk mengolesinya dengan minyak. Namun lebih baik di oleskan madu.
6.        Kandungan racun sengat lebah
a.         Unsur Protein
b.        Mineral
1)        Magnesium
2)        Sulfur
c.         Zat sisa pembakaram seperti
1)        Tembaga
2)        Kalsium
d.        Disamping itu mengandung gabungan acid hidrokolik yaitu
1)        Formic
2)        Artofosforik
3)        Kolisin
4)        Histamine
5)        Triphtopan
6)        Phosphate
7.        Efek lain dari bisa lebah adalah :
a.         Dapat meningkatkan daya kontraksi otot jantung dan irama denyut jantung. Zat cardiopep yang dikandung bisa lebah ternyata mempengaruhi aktifitas jantung
b.        Dapat mencegah kerusakan pembuluh darah.
c.         Bisa lebah juga mengandung zat yang bersifat racun terhadap sel sehingga dapat mengobati kanker. Mellitin dan fosfolipase A2 dalam bisa melarutkan sel menghambat pertumbuhan sel dan membuat sel kekurangan makanan hingga sel tumor akan mati.


TERAPI HYPNOTHERAPY UNTUK RELAKSASI

HYPNOTHERAPY UNTUK RELAKSASI
1.        Pengertian
Keadaan alami dari relaksasi total tubuh dimana kondisi kesadaran pikiran meningkat lebih tinggi dari biasanya.
Suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi
Hipnosis adalah sarana yang bisa digunakan dalam terapi untuk membantu seseorang mencapai tujuan tertentu
2.        Sejarah
Ada sejak awal mula peradaban (sering dihubung-hubungkan dengan berbagi hal ritual keagamaan, kekuatan magis, supranatural, dan klenik). John Elliotson (1791-1868) : Dokter dari Inggris untuk pengendalian rasa sakit saat operasi.
3.        Fungsi hipnosis


4.        Jenis-jenis hipnosis
a.         Stage Hypnosis : untuk pertunjukan hiburan
b.        Clinical Hypnosis / Hypnotherapy : penyembuhan mental dan fisik (psikosomatis)
c.         Anodyne Awarnes : untuk mengurangi rasa sakit fisik dan kecemasan
d.        Forensic Hypnosis : digunakan sebagai alat bantu investigasi atau penggalian informasi dari memori.
e.         Metaphysical Hypnosis : untuk meneliti berbagai fenomena metafisik.
f.         Environmental Hypnosis : pemrograman oleh alam / lingkungan
5.        Cara melakukan hipnotis
a.         Pra Induksi
1)      Induksi
2)      Memperdalam Relaksasi
3)      Test Kedalaman Tidur
4)      Sugesti / affirmasi
5)      Anchoring
6)      Penutup atau membangunkan klien




Kalimat yang sering diucapkan dalam proses hypnotherapy

Awali dengan Eyelid Fixation  dan ujilah.
Kemudian pandulah dengan Script relaksasi berikut :
“Silakan anda rileks … dan beristirahat dengan nyaman … rasakan bahwa setiap tarikan dan hembusan nafas anda … benar-benar membuat anda menjadi lebih rileks, lebih nyaman, dan lebih dalam …..
Rasakan bahwa getaran relaksasi ini menjalar mulai dari kepala .. Secara perlahan-lahan turun ke leher … pundak …. pinggang … dan akhirnya mengalir ke kedua kaki anda, dan menembus kedua telapak kaki anda …
Sekarang, perintahkan kepada seluruh tubuh anda .. agar menjadi benar-benar rileks total dan lemas ….. agar fisik anda benar-benar dapat beristirahat dengan total ….. Anda dapat mengikuti kata-kata saya, cukup di dalam hati saja ... tubuh … saya perintahkan engkau menjadi sangat rileks dan lemas ... tangan saya perintahkan engkau menjadi lemas …. sehingga tidak seorangpun juga dapat menggerakkan engkau …..”
Lakukan berulang-ulang ke seluruh bagian tubuh, kemudian ujilah pada bagian tangan Client.
Berikan Deepening berulang-ulang.
Akhiri dengan Termination


Featured Post

LEAFLET KEHAMILAN TIDAK DI INGINKAN (KTD)

yang ingin Edit bisa di download Link di bawah DOWNLOAD