ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F TERUTAMA PADA NY. A DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DI RW 19
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F
TERUTAMA PADA NY. A DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DI RW 19
1.
Pengkajian
I.
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Alm Tn. P
2. Alamat
dan Telepon : Kp.
Cileuweung RT/RW 03/19 Kel. Cipageran Kec. Cimahi Utara
3. Pekerjaan KK : -
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga dan Genogram :
No
|
Nama
|
JK
|
Hub.
dengan KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
1
|
Tn.P
|
L
|
Suami
|
80 tahun
|
SD
|
2
|
Ny.H
|
P
|
Istri
|
71 tahun
|
SD
|
3
|
Tn. K
|
L
|
Anak
|
48 tahun
|
SD
|
4
|
Tn.K
|
L
|
Anak
|
40 tahun
|
SD
|
5
|
Tn.K
|
L
|
Anak
|
38 tahun
|
SD
|
6. Tipe Keluarga : Dewasa Sendiri (Single Adult)
7. Suku Bangsa : Sunda
8. Agama :
Islam
9.
Status
Sosial Ekonomi Keluarga : Keluarga
Sejahtera II (KS II)
Klien melaksanakan
ibadah sesuai kepercayaan yang
dianut, pada umumnya makan 2-3 kali sehari, 1-2 kali dalam seminggu menyediakan daging/ikan/telur sebagai
lauk pauk, memiliki pakaian berbeda untuk di rumah-bekerja-bepergian dan dalam
1 tahun terkahir memperoleh baju baru, bagian terluas dari lantai bukan dari tanah,
luas lantai ± 8
m 2 , dan jika Ny.H sakit biasanya Ny.H dibawa ke dokter praktik atau
dibawa ke bidan terdekat alasanya klien merasa jauh untuk berobat ke Puskesmas
Cipageran.
10.
Aktivitas
Rekreasi Keluarga : saat
lebaran biasanya keluarga klien mempunyai
kebiasaan berkumpul dirumah klien dan saling mengunjungi antar keluarga.
II.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11.
Tahap
Perkembangan Keluarga Saat ini :
Keluarga Ny.H memiliki
3 orang anak.
Anak pertama berusia 48 tahun, anak yang kedua berusia 40 tahun dan anak yang
ketiga berusia 38 tahun sehingga
dalam keluarga klien dalam tahap
lansia awal keluarga
dengan anak remaja.
12.
Tahap
Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi :
Keluarga Ny. H sudah
melakukan kebebasan dengan tanggung jawab karena ketiga
anaknya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai rumah masing-masing.
13.
Riwayat
Keluarga Inti : Saat ini kondisi
kesehatan keluarga inti sehat dan Ny. H memiliki penyakit
rematik kurang lebih 10
tahun kebelakang. Saat
ini yang dikeluhkan Ny. P nyeri
di persendian kaki rasanya seperti di sayat-sayat nyeri dirasakan hilang
timbul, bertambah saat klien beraktivitas dan berkurang jika klien beristirahat,
skala nyeri 5
(0-10). Selama ini tindakan keluarga dalam pencegahan penyakit dengan makan
teratur, istirahat yang cukup, dan bila sakit berobat. Keluarga inti berobat ke
puskesmmas dan Ny. P
jika berobat biasanya ke dokter praktik atau kebidan
terdekat.
14.
Riwayat Keluarga Sebelumnya : Keluarga Alm Tn.
P memiliki penyakit
keturunan seperti hipertensi
III.
Pengkajian Lingkungan
15.
Karakteristik
Rumah : Rumah Ny.H memiliki luas ± 8 m 2 , tipe rumah permanen dan
milik sendiri, lantai menggunakan tegel, ruangan terdiri dari 1 kamar tidur; 1 ruang tamu; 1 dapur; 1 kamar mandi di luar; hanya terdapat 1
ruangan dilengkapi dengan jendela dengan
ukuran ± 1-1,5 m x 50 cm, pencahayaan dan ventilasi buruk, jarak septic tank dengan kamar mandi ±
5 m dan jarak dari
sumber air > 10 m, serta sumber air yang sering digunakan berasal dari mata
air gunung yang di masak..
16.
Karakteristik
Tetangga dan Komunitas RW : Rumah Ny. H terbangun
seperti rumah kontrakan yang berhimpitan dengan tetangga dan terletak di ujung
rt 01 rw 19 kap. Ciliewueng.
Karakteristik tetangga dan komunitas sangat baik dan saling membantu dalam
berbagai kegiatan di lingkungannya. Umumnya penduduk sekitar berprofesi sebagai
buruh dan petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling menghargai.
17.
Mobilitas
Geografis Keluarga : Ny. H sudah lama tinggal di kampung
tersebut sejak lahir. Setelah menikah ± 50 tahun yang lalu, keluarga Tn. P tinggal bersama istri, anak.sekitaar
± 20 tahun Ny.H
di tinggal suami meninggal dunia dan hidup menjanda dan hidup dengan ketiga
anaknya, sejak anaknya sudah menikah Ny.H tinggal sendiri serta
orang tuanya tinggal berdekatan tetapi beda desa.
Keluarga Tn. P
sudah pernah
berpindah rumah.
18.
Perkumpulan
Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: Keluarga Ny. H hidup berdampingan dengan tetangga
dan terjalin komunikasi dengan baik antar masyarakat, Ny. H tidak mengikuti organisasi
kemasyarakatan tetapi senantiasa mengikuti kegiatan seperti pengajian. Bila
hari libur keluarga selalu berkumpul bersama-sama.
IV.
Struktur Keluarga
19.
Sistem
Pendukung Keluarga : Lingkungan
tempat tinggal Keluarga Alm Tn.P
tidak jauh dari orangtuanya, bila keluarga memerlukan bantuan keluarga lainnya
senang membantu terutama saat Ny. H sakit. Keluarga Alm Tn. P
tergolong keluarga yang kurang mampu
membiayai pengobatan dengan bergotong royong dengan keluarga. Karena Ny.H tidak
mempunyai ASKES, BPJS, atau KIS.
20.
Pola
Komunikasi Keluarga : Komunikasi yang
terjadi dalam keluarga menggunakan bahasa Sunda, terjadi secara langsung dan
terbuka, bila ada masalah dipecahkan bersama-sama dengan musyawarah untuk
meminta pendapat keluarga lain dan saling mengalah jika ada masalah.
21.
Struktur
Kekuatan Keluarga : Keluarga Ny. H dekat dengan kader dan RW sehingga
bila memerlukan bantuan tentang masalah kesehatan selalu memberikan nasihat
terkait makanan dan minum obat teratur.
22.
Struktur
Peran : NY. H sebagai tulang punggung keluarga dan
menjadi kepala keluarga, Ny., sedangkan N, K, dan K sudah beruah
tangga dan tidak tinggal dengan Ny.O sehingga Ny.O merasa kesepian apabila cucu atau
anaknya tidak main kerumah beliau.
23.
Nilai
atau Norma Keluarga : Nilai dan norma
dalam keluarga Ny.
H berdasarkan ajaran agama dan adat istiadat yang berlaku terutama pendidikan
agama dan norma agama.
V.
Fungsi Keluarga
24.
Fungsi
Afektif : Hubungan antar anggota
keluarga terjalin harmonis, , solidaritas yang tinggi, rukun, tidak ada
perselisihan, saling menghargai dan menghormati serta saling memberikan
perhatian antar anggota keluarga.
25.
Fungsi
Sosialisasi : Keluarga Ny. H selalu mengarjarkan bagaimana
berperilaku yang sopan, menghormati pada orang yang lebih tua dan baik dengan
sesama karena hidup membutuhkan orang lain.
26.
Fungsi
Perawatan Kesehatan : Keluarga Alm
Tn.P sudah mengetahui Ny.H memiliki rematik, tetapi keluarga tidak rutin memeriksakan Ny. H walaupun obatnya sudah habis dan
keluhan tidak ada.
Pengambilan keputusan tindakan
kesehatan diambil oleh anak-anaknya,
keluarga mampu memutuskan untuk membawa anggota keluarga bila sakit, keluarga
senantiasa berusaha untuk selalu sehat, keluarga selalu berpikiran positif
terhadap penyakit yang diderita, keluarga berobat untuk Ny.H ke dokter praktik atau
bidan dan bila anaknya
sakit dibawa ke puskesmas sedangkan Tn.N dan Tn.K, TnK bila sakit menggunakan obat warung bila tidak
membaik barulah berobat ke puskesmas, dan keluarga percaya kepada petugas
kesehatan, serta belum pernah mendapatkan informasi yang salah terkait masalah
kesehatan yang dihadapi.
Kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit cukup baik tetapi tidak mengatahui
perawatan lain yang diperlukan terhadap pencegahan perkembangan penyakit,
keluarga cukup mampu untuk memberikan perawatan pengobatan bila anggota
keluarga sakit, keluarga dapat merawat yang sakit dengan membantunya untuk minum
obat sesuai anjuran dokter, tidak ada pandangan negatif terhadap perawatan yang
diperlukan bila sakit, keluarga mampu melihat bahwa kondisi lingkungan dan
makanan mempengaruhi kesehatan, keluarga mengetahui tindakan perawatan lainnya
pada Ny.H
seperti tidak boleh memakan kacang-kacangan dan sayuran hijau untuk membantu
meningkatkan kondisi fisik anggota keluarga yang sakit dan pencegahan
kekambuhan, keluarga tidak merasa takut akibat tindakan untuk sehat kembali,
dan keluarga yakin dengan berobat akan cepat sembuh.
Keluarga menyadari bahwa
pemeliharaan lingkungan baik untuk kesehatan, sanitasi dan kebersihan sangat
penting, keluarga tidak mengetahui cara pencegahan penyakit selain dengan obat,
dan sesama anggota keluarga saling membantu.
Pemanfaatan fasilitas
kesehatan bagi keluarga sangat penting, keluarga percaya pada petugas kesehatan,
keluarga belum pernah mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas
kesehatan, dan keterjangkauan terdekat yaitu puskesmas.
27.
Fungsi
Reproduksi : Jumlah anak dalam keluarga
Alm Tn. P sebanyak 3 orang.
28.
Fungsi
Ekonomi : Keluarga Ny. H kurang mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan. Ny. H kurang
rutin memanfaatkan bila ada penkes serta memanfaatkan Posbindu.
VI.
Stres dan Koping Keluarga
29.
Stresor
Jangka Pendek dan Panjang : Ny.H berusaha untuk tetap merawat dirinya
sendiri dengan baik dengan memenuhi
kebutuhan sehari-harinya dan
berharap dapat kembali sehat sehingga tidak merepotkan anak dan menantunya dan
beraktivitas secara normal serta keluhan nyeri di persendian dapat berkurang
karena dapat menurunkan aktivitas serta kemandirian.
30.
Kemampuan
Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
Keluarga Alm Tn.
P berusaha untuk
tidak khawatir dengan kesehatan anggota keluarganya dengan cara ikut serta bila
anggota keluarga yang sakit berobat untuk diperiksa dan keluarga tidak putus
asa untuk mencari jalan agar tetap sehat.
31.
Strategi
Koping yang Digunakan : Selalu berdoa
untuk kesehatan anggota keluarganya, menjalankan hidup sehat, ikhlas dengan
penyakit yang diderita, dan musyawarah bila kondisi kesehatan yang dialami
memerlukan penanganan khusus.
32.
Strategi
Adaptasi Disfungsional : Keluarga
tidak memperlihatkan tindakan yang maladaftif dalam menghadapi masalah
kesehatan, diutamakan musyawarah untuk mendengarkan masukan-masukan.
VII.
Pemerikasaan Fisik
No
|
Pemeriksaan
Fisik
|
Tn. H
|
Ny. N
|
1
|
Keadaan
Umum
TTV
|
Klien sudah meninggal
|
Tidak
ada masalah kesehatan.
TD:
110/70 mmHg
N:
70 x/menit
R:
20 x/menit
S:
36,0 0 C
|
2
|
Sistem
Pernapasan
|
. Klien sudah meninggal
|
Bentuk
hidung simetris, tidak tampak PCH, pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri
tekan pada hidung, perkusi paru resonan, pengembangan dada simetris, vokal
premitus kiri dan kanan seimbang, auskultasi vesikuler semua lapang paru.
|
3
|
Sistem
Kardiovaskuler
|
Klien sudah meninggal
|
Konjungtiva
merah muda, CRT < 2 detik, akral hangat, bunyi jantung S1-S2 reguler
murni.
|
4
|
Sistem
Pencernaan
|
Klien sudah meninggal
|
Sklera
tidak kuning, mukosa bibir lembab, jumlah gigi lengkap, bentuk abdomen
cembung, BU 10x/menit, perkusi timpani dan dulness pada hati, tidak ada nyeri
tekan dan pembesaran hati.
|
5
|
Sistem
Saraf
|
Klien sudah meninggal
|
Fungsi
penglihatan mengalami gangguan
pada mata sebelah kanan mengalami kerusakan dan mata sebelah kiri mengalami
katarak, penglihatan kabur, sclera berwarna putih, reflek terhadap cahaya +, penciuman baik, perasa baik, perabaan
baik, dan fungsi pendengaran
mengalami penurunan dan bermasalah pada fungsi pendengaran.
|
6
|
Sistem
Perkemihan
|
Klien sudah meninggal
|
Tidak
ada nyeri tekan, kandung kemih teraba kosong.
|
7
|
Sistem
Integumen
|
Klien sudah meninggal
|
Warna
kulit putih, tidak ada benjolan, turgor kulit baik, elastisitas kulit menurun karenaproses penuaan.
|
8
|
Sistem
Muskuloskeletal
|
|
Bentuk
kedua ekstremitas simetris, tidak ada luka + nyeri tekan, dan kekuatan
otot
5 5
5
5
Nyeri persendian dan sendi terasa linu linu apabila
klien kedinginan dan kecapean, klien nyeri pinggang dan klien susah tidur
apabila klien nyeri persendian skela nyeri 5 (0-10)
|
VIII.
Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap
tenaga kesehatan yang ada semoga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik
serta membantu dalam hal meningkatkan kesehatan di masyarakat.
2.
Diagnosa Keperawatan
I.
Analisa Data
Data
|
Interpretasi Data
|
Masalah
|
DS:
-
Ny.
H memiliki rematik
sudah kurang lebih 10
tahun.
-
Ny.H mengeluh nyeri di persendian kaki rasanya seperti di
sayat-sayat nyeri dirasakan hilang timbul, bertambah saat klien beraktivitas
dan berkurang jika klien beristirahat, skala nyeri 5 (0-10).
-
Keluarga
tidak rutin memeriksakan Ny. H
walaupun obatnya sudah habis dan keluhan masih ada.
-
Kemampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit cukup baik tetapi tidak
mengatahui perawatan lain yang diperlukan terhadap pencegahan perkembangan
penyakit.
DO:
-
TD: 120/80 mmHg
-
N: 88 x/menit
-
R: 22 x/menit
-
S: 36.9 0 C
|
|
Nyeri
|
DS:
-
Ny.
H memiliki rematik
sudah kurang lebih 10
tahun.
-
Ny.H mengeluh nyeri di persendian kaki rasanya seperti di
sayat-sayat nyeri dirasakan hilang timbul, bertambah saat klien beraktivitas
dan berkurang jika klien beristirahat, skala nyeri 5 (0-10).
-
Keluarga
tidak rutin memeriksakan Ny. H
walaupun obatnya sudah habis dan keluhan masih ada.
DO:
-
Klien tampak nyeri pada persendian
-
Keterbatasan aktivitas
|
|
Resiko cidera
|
II.
Penapisan Masalah Keperawatan Keluarga
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Hipertensi
(1)
|
Cedera
(2)
|
Pembenaran
|
1.
Sifat
masalah
a. Aktua (tidak/kurang
sehat)
b. Ancaman Kesehatan
c. Keadaan Sejahtera
|
3
2
1
|
1
|
3
: 3 x 1 = 1
|
2
: 3 x 1 = 0.67
|
(1) Hipertensi merupakan penyakit menahun
yang sulit sembuh total.
(2) Kelemahan & kekauan sendi dapat
menyebabkan kebutuhan sehari-hari tidak dapat dipenuhi secara mandiri
|
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
1
: 2 x 2 = 1
|
1
: 2 x 2 = 1
|
(1) Ketidakdisiplinan dalam perawatan
hipertensi dapat menimbulkan komplikasi / beban penyakit bertambah berat.
(2) Kelemahan & kekakuan sendi bila
dihilangkan / dikurangi dapat menghindari cedera / jatuh.
|
3. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
|
3
2
1
|
1
|
3
: 3 x 1= 1
|
2
: 3 x 1 = 0.67
|
(1) Sumber & tindakan pencegahan TD me
↑ bisa terjangkau oleh
keluarga.
(2) Poses pemulihan dari kelemahan &
kekakuan sendi sulit untuk ditentukan.
|
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera
ditangani
b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
2
: 2 x 1 = 1
|
2 : 2 x 1 = 1
|
(1)
Keluarga
menyadari dampak hipertensi bagi kesehatan sehingga harus segera ditangani.
(2)
Keluarga
menyadari kelemahan & kekakuan sendi yang dialami dapat me ↓ kemandirian sehingga harus ditangani.
|
Total
Skor
|
4
|
3.34
|
|
||
Urutan
Nomor Dx
|
1
|
2
|
|
III.
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan
Prioritas
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan rematik
2.
Risiko terhadap cedera berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga merawat,
ditandai dengan nyeri persendian dan susah untuk berjalan.
3.
Perencana Keperawatan Keluarga
No
|
Dx
|
Tujuan
|
Evaluasi
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
|
|
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
|
|
1
|
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan merawat
anggota keluarga dengan rematik
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan, penatalaksanaan aturan terapeutik dalam perawatan
keluarga rasa nyeri teratasi atau hilang
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2x pertemuan, keluarga mampu.
1. Klien
mengatakan rasa nyeri berkurang atau hilang
2. Keluarga
mampu memberikan keperawatan pada Ny.H untuk mengurangi rasa nyeri.
|
1. terapi relaksasi benson
2. Demonstrasi
|
1. Keluarga mengikuti
terapi relaksasi benson utnuk mengajarkan klien atau dapat mendemonstrasikan
terapi relaksasi benson kepada klien.
2. Keyakinan keluarga untuk rutin mengajarkan
klien terapi relaksasi benson
|
1. Memberikan
informasi kepada keluarga untukmengenal masalah yang terjadi pada Ny.H
2. Membantu
keluarga untuk mengambil keputusan untuk melakukan tindakan ketika terjadi
masalah dalam keluarga
3. Memodifikasi
lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
4. Berikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga tentang rematik
5. Demontrasikan cara melakukan terapi
relaksasi benson (sesuai
kemampuan).
6. Lakukan pemeriksaan kolesterol
1 mingu sekali di Puskesmas
7. berikan penjelasasn pada keluarga tentang
cara mengurangi atau mencegah terjadinya nyeri.
.
|
1. Agar
keluarga dapat mendapatkan informasi yang actual terhadap keluhan yan dialami
klein
2. Membantu
klien dan keluarga dalam pengambilan keputusan
3. Aga
keluarga dank lien mendapatkan lingkungan yang sehat dan nyaman
4. Pendidikan kesehatan sebagai media
informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
5. Relaksasi
benson berguna untuk menengkan klien agar rasa nyeri klien berkurang dank
lien merasa nyaman dan tenang.
6. Pemeriksaan kolesterol sebagai media evaluasi untuk melihat
keberhasilan dalam perawatan.
|
2
|
Risiko terhadap cedera
b.d kelemahan dan kekakuan sendi, ditandai dengan nyeri pada persendian dan
susah untuk berjalan.
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan tidak terjadi risiko cedera.
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2x pertemuan, anggota keluarga yang sakit menunjukan:
1. Kekakuan pada tangan kanan berkurang /
mungkin hilang.
2. Kekuatan otot ektremitas kaki kanan
meningkat menjadi 4 atau 5.
3. Mampu memenuhi kebutuhan sehari-sehari
dengan mandiri secara bertahap.
|
1. Pendidikan
Kesehatan
2. Demonstrasi
|
1. Keluarga mampu menyebutkan konsep kompres
air hangat (pengertian, tujuan, manfaat, & teknik) > 75% (> 3 sub).
2. Keluarga dapat mendemonstrasikan kompres
air hangat kepada anggota keluarga yang sakit > 70% (>7 gerakan).
|
1. Memberikan
informasi kepada keluarga untukmengenal masalah yang terjadi pada Ny.H
2. Membantu
keluarga untuk mengambil keputusan untuk melakukan tindakan ketika terjadi
masalah dalam keluarga
3. Memodifikasi
lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
4. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
tentang terapi kompres air hangat
5. Demontrasikan cara melakukan kompres
air hangat (sesuai kemampuan).
6. Latih kemampuan anggota keluarga yang sakit
untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari secara bertahap.
|
1. Agar
keluarga dapat mendapatkan informasi yang actual terhadap keluhan yan dialami
klein
2. Membantu
klien dan keluarga dalam pengambilan keputusan
3. Aga
keluarga dank lien mendapatkan lingkungan yang sehat dan nyaman
4. Pendidikan kesehatan sebagai media
informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
5. kompres air hangat dapat membantu menurunkan
otot-otot persendian yang kencang shingga murunkan angka kejadin resiko
cidera
6. Pemeriksaan kolesterol sebagai media evaluasi untuk melihat
keberhasilan dalam perawatan.
|
4.
Implementasi
No
|
Tanggal
|
Diagnosa
|
Tindakan
|
Paraf
|
1
|
29 Mei 2017
|
Nyeri
|
1. Memberikan
informasi kepada keluarga untukmengenal masalah yang terjadi pada Ny.H
2. Membantu
keluarga untuk mengambil keputusan untuk melakukan tindakan ketika terjadi
masalah dalam keluarga
3. Memodifikasi
lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
4. Memberikan
penyuluhan tentang terapi relaksasi benson
5. Mendemonstrasikan
terapi relaksasi benson utnuk mengurangi nyeri.
6. Mengajarkan
keluarga untuk terapi relaksasi benson agar keluarga mampu memberikan terapi
relaksasi benson secara mandarin.
|
|
2
|
30 Mei 2017
|
Resiko cidera
|
1. Memberikan
informasi kepada keluarga untukmengenal masalah yang terjadi pada Ny.H
2. Membantu
keluarga untuk mengambil keputusan untuk melakukan tindakan ketika terjadi
masalah dalam keluarga
3. Memodifikasi
lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
4. Memberikan
penyuluhan tentang
rematik pasif kepada keluarga klien dengan keluhan rematik.
5. Mendemonstrasikan
klien danuntuk melakukan terapi kompres
air hangat
6. Mengajarkan
keluarga untuk terapi
kompres air hangat agar keluarga mampu memberikan terapi ROM secara
mandiri kepada klien .
|
|
7.
Catatan Perkembangan Keperawatan
Keluarga
No
|
Tanggal
|
Diagnosa
|
Catatan Perkembangan
|
Paraf
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Comments