Laporan Pendahuluan Sindrom Nefrotik
1.Pengertian
Sindrom Nefrotik
adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran
glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris
yang massif (Donna L. Wong, 2004 : 550).Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan
gejala yang disebabkan oleh injuri glomerular yang terjadi pada anak dengan
karakteristik; proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia,
dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001: 217).Sindrom nefrotik (SN) merupakan
sekumpulan gejala yang terdiri dari proteinuria massif (lebih dari 50
mg/kgBB/24 jam), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gram/100 ml) yang disertai
atau tidak disertai dengan edema dan hiperkolesterolemia. (Rauf, 2002 :
21).Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
Sindrom Nefrotik pada anak merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada anak
dengan karakteristik proteinuria massif hipoalbuminemia, hiperlipidemia yang
disertai atau tidak disertai edema dan hiperkolestrolemia.
2.Anatomi
fisiologi
a.AnatomiGinjal
merupakan salah satu bagian saluran kemih yang terletak retroperitoneal dengan
panjang lebih kurang 11-12 cm, disamping kiri kanan vertebra.Pada umumnya,
ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri oleh karena adanya hepar dan lebih
dekat ke garis tengah tubuh. Batas atas ginjal kiri setinggi batas atas
vertebra thorakalis XII dan batas bawah ginjal setinggi batas bawah vertebra
lumbalis III.Pada fetus dan infan, ginjal berlobulasi. Makin bertambah umur,
lobulasi makin kurang sehingga waktu dewasa menghilang.Parenkim ginjal terdiri
atas korteks dan medula. Medula terdiri atas piramid-piramid yang berjumlah
kira-kira 8-18 buah, rata-rata 12 buah. Tiap-tiap piramid dipisahkan oleh
kolumna bertini. Dasar piramid ini ditutup oleh korteks, sedang puncaknya (papilla
marginalis) menonjol ke dalam kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu
menjadi kaliks mayor yang berjumlah 2 atau 3 ditiap ginjal. Kaliks mayor/minor
ini bersatu menjadi pelvis renalis dan di pelvis renalis inilah keluar
ureter.Korteks sendiri terdiri atas glomeruli dan tubili, sedangkan pada medula
hanya terdapat tubuli. Glomeruli dari tubuli ini akan membentuk Nefron. Satu
unit nefron terdiri dari glomerolus, tubulus proksimal, loop of henle, tubulus
distal (kadang-kadang dimasukkan pula duktus koligentes). Tiap ginjal mempunyai
lebih kurang 1,5-2 juta nefron berarti pula lebih kurang 1,5-2 juta
glomeruli.Pembentukan urin dimulai dari glomerulus, dimana pada glomerulus ini
filtrat dimulai, filtrat adalah isoosmotic dengan plasma pada angka 285 mosmol.
Pada akhir tubulus proksimal 80 % filtrat telah di absorbsi meskipun
konsentrasinya masih tetap sebesar 285 mosmol. Saat infiltrat bergerak ke bawah
melalui bagian desenden lengkung henle, konsentrasi filtrat bergerak ke atas
melalui bagian asenden, konsentrasi makin lama makin encer sehingga akhirnya
menjadi hipoosmotik pada ujung atas lengkung. Saat filtrat bergerak sepanjang
tubulus distal, filtrat menjadi semakin pekat sehingga akhirnya isoosmotic
dengan plasma darah pada ujung duktus pengumpul. Ketika filtrat bergerak turun
melalui duktus pengumpul sekali lagi konsentrasi filtrat meningkat pada akhir
duktus pengumpul, sekitar 99% air sudah direabsorbsi dan hanya sekitar 1% yang
diekskresi sebagai urin atau kemih (Price,2001 : 785).b.Fisiologi ginjalTelah
diketahui bahwa ginjal berfungsi sebagai salah satu alat ekskresi yang sangat
penting melalui ultrafiltrat yang terbentuk dalam glomerulus. Terbentuknya
ultrafiltrat ini sangat dipengaruhi oleh sirkulasi ginjal yang mendapat darah
20% dari seluruh cardiac output.1)Faal glomerolusFungsi terpenting dari
glomerolus adalah membentuk ultrafiltrat yang dapat masuk ke tubulus akibat
tekanan hidrostatik kapiler yang lebih besar dibanding tekanan hidrostatik
intra kapiler dan tekanan koloid osmotik. Volume ultrafiltrat tiap menit per
luas permukaan tubuh disebut glomerula filtration rate (GFR). GFR normal dewasa
: 120 cc/menit/1,73 m2 (luas pemukaan tubuh). GFR normal umur 2-12 tahun :
30-90 cc/menit/luas permukaan tubuh anak.2)Faal TubulusFungsi utama dari tubulus
adalah melakukan reabsorbsi dan sekresi dari zat-zat yang ada dalam
ultrafiltrat yang terbentuk di glomerolus. Sebagaimana diketahui, GFR : 120
ml/menit/1,73 m2, sedangkan yang direabsorbsi hanya 100 ml/menit, sehingga yang
diekskresi hanya 1 ml/menit dalam bentuk urin atau dalam sehari 1440 ml (urin
dewasa).
Pada anak-anak
jumlah urin dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai dengan umur :a)1-2 hari :
30-60 mlb)3-10 hari : 100-300 mlc)10 hari-2 bulan : 250-450 mld)2 bulan-1 tahun
: 400-500 mle)1-3 tahun : 500-600 mlf)3-5 tahun : 600-700 mlg)5-8 tahun :
650-800 mlh)8-14 tahun : 800-1400 ml3)Faal Tubulus ProksimalTubulus proksimal
merupakan bagian nefron yang paling banyak melakukan reabsorbsi yaitu ± 60-80 %
dari ultrafiltrat yang terbentuk di glomerolus. Zat-zat yang direabsorbsi
adalah protein, asam amino dan glukosa yang direabsorbsi sempurna. Begitu pula
dengan elektrolit (Na, K, Cl, Bikarbonat), endogenus organic ion (citrat,
malat, asam karbonat), H2O dan urea. Zat-zat yang diekskresi asam dan basa organik.4)Faal
loop of henleLoop of henle yang terdiri atas decending thick limb, thin limb
dan ascending thick limb itu berfungsi untuk membuat cairan intratubuler lebih
hipotonik.5)Faal tubulus distalis dan duktus koligentesMengatur keseimbangan
asam basa dan keseimbangan elektrolit dengan cara reabsorbsi Na dan H2O dan
ekskresi Na, K, Amonium dan ion hidrogen. (Rauf, 2002 : 4-5).
3.Etiologi
Sebab pasti
belum diketahui. Umunya dibagi menjadi :
a.Sindrom
nefrotik bawaanDiturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi
fetomaternalb.Sindrom nefrotik sekunderDisebabkan oleh parasit malaria,
penyakit kolagen, glomerulonefritis akut, glomerulonefrits kronik, trombosis
vena renalis, bahan kimia (trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas,
raksa), amiloidosis, dan lain-lain.c.Sindrom nefrotik idiopatik (tidak
diketahui penyebabnya)(Arif Mansjoer,2000 :48
4.Insiden
a.Insidens lebih
tinggi pada laki-laki daripada perempuan.b.Mortalitas dan prognosis anak dengan
sindrom nefrotik bervariasi berdasarkan etiologi, berat, luas kerusakan ginjal,
usia anak, kondisi yang mendasari, dan responnya trerhadap pengobatanc.Sindrom
nefrotik jarang menyerang anak dibawah usia 1 tahund.Sindrom nefrotik perubahan
minimal (SNPM) menacakup 60 – 90 % dari semua kasus sindrom nefrotik pada
anake.Angka mortalitas dari SNPM telah menurun dari 50 % menjadi 5 % dengan
majunya terapi dan pemberian steroid.f.Bayi dengan sindrom nefrotik tipe
finlandia adalah calon untuk nefrektomi bilateral dan transplantasi ginjal.
(Cecily L Betz, 2002 : 334)
5.Patofisiologi
a.Meningkatnya
permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya protein
plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. Lanjutan dari proteinuria
menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma
menurun sehingga cairan intravaskuler berpindah ke dalam interstitial.
Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravaskuler berkurang,
sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi.b.Menurunnya
aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang
produksi renin – angiotensin dan peningkatan sekresi anti diuretik hormon (ADH)
dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air. Dengan
retensi natrium dan air akan menyebabkan edema.c.Terjadi peningkatan kolesterol
dan trigliserida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein
karena penurunan plasma albumin dan penurunan onkotik plasmad.Adanya hiper
lipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi lipopprtein dalam hati yang
timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak akan banyak dalam
urin (lipiduria)e.Menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan
disebabkan oleh karena hipoalbuminemia, hiperlipidemia, atau defesiensi seng.
(Suriadi dan Rita yuliani, 2001 :217)
6.Manifestasi
klinik
a.Manifestasi
utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya bervariasi dari bentuk
ringan sampai berat (anasarka). Edema biasanya lunak dan cekung bila ditekan
(pitting), dan umumnya ditemukan disekitar mata (periorbital) dan berlanjut ke
abdomen daerah genitalia dan ekstermitas bawah.b.Penurunan jumlah urin : urine
gelap, berbusac.Pucatd.Hematurie.Anoreksia dan diare disebabkan karena edema
mukosa usus.f.Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi.g.Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang),
(Betz, Cecily L.2002 : 335 ).
7.Pemeriksaan
diagnostik
a.Uji
urine1)Protein urin – meningkat2)Urinalisis – cast hialin dan granular,
hematuria3)Dipstick urin – positif untuk protein dan darah4)Berat jenis urin –
meningkatb.Uji darah1)Albumin serum – menurun2)Kolesterol serum –
meningkat3)Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi)4)Laju endap
darah (LED) – meningkat5)Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan penyakit
perorangan.c.Uji diagnostikBiopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak
dilakukan secara rutin (Betz, Cecily L, 2002 : 335).
8.Penatalaksanaan
Medik
a.Istirahat
sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan natrium sampai kurang lebih 1 gram/hari
secara praktis dengan menggunakan garam secukupnya dan menghindar makanan yang
diasinkan. Diet protein 2 – 3 gram/kgBB/harib.Bila edema tidak berkurang dengan
pembatasan garam, dapat digunakan diuretik, biasanya furosemid 1 mg/kgBB/hari.
Bergantung pada beratnya edema dan respon pengobatan. Bila edema refrakter,
dapat digunakan hididroklortiazid (25 – 50 mg/hari), selama pengobatan diuretik
perlu dipantau kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik dan kehilangan
cairan intravaskuler berat.c.Pengobatan kortikosteroid yang diajukan
Internasional Coopertive Study of Kidney Disease in Children (ISKDC), sebagai
berikut :1)Selama 28 hari prednison diberikan per oral dengan dosis 60 mg/hari
luas permukaan badan (1bp) dengan maksimum 80 mg/hari.2)Kemudian dilanjutkan
dengan prednison per oral selama 28 hari dengan dosis 40 mg/hari/1bp, setiap 3
hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum 60 mg/hari. Bila terdapat respon
selama pengobatan, maka pengobatan ini dilanjutkan secara intermitten selama 4
minggud.Cegah infeksi. Antibiotik hanya dapat diberikan bila ada
infeksie.Pungsi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi
vital(Arif Mansjoer,2000 : 488 )
9.Komplikasi
a.Infeksi
sekunder mungkin karena kadar imunoglobulin yang rendah akibat hipoalbuminemia.b.Shock
: terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1 gram/100ml) yang
menyebabkan hipovolemia berat sehingga menyebabkan shock.c.Trombosis vaskuler :
mungkin akibat gangguan sistem koagulasi sehingga terjadi peninggian fibrinogen
plasma.d.Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan
ginjal.(Rauf, .2002 : .27-28).
Konsep Dasar
Keperawatan
Asuhan
Keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah dan memulihkan kesehatan.Proses Keperawatan merupakan
susunan metode pemecahan masalah yang meliputi pengkajian keperawatan,
identifikasi/analisa maslah (diagnosa Keperawatan), perencanaan, implementasi
dan evaluasi yang masing-masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan
keterampilan profesional tenaga keperawatan (Hidayat,2004.hal.95)
1.Pengkajian.Pengkajian
merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Dalam mengkaji, harus
memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan sangat
tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.Pengkajian
yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (Donna L. Wong,200
: 550) sebagai berikut :a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya
edemab.Dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama yang berhubungan
dengan penambahan berat badan saat ini, disfungsi ginjal.c.Observasi adanya
manifestasi sindrom nefrotik :1) Penambahan berat badan2) Edema3) Wajah sembab
:a)Khususnya di sekitar matab)Timbul pada saat bangun pagic)Berkurang di siang
hari4) Pembengkakan abdomen (asites)5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)6)
Pembengkakan labial (scrotal)7) Edema mukosa usus yang menyebabkan
:a)Diareb)Anoreksiac)Absorbsi usus buruk Pucat kulit ekstrim (sering)9) Peka
rangsang10) Mudah lelah11) Letargi12) Tekanan darah normal atau sedikit
menurun13) Kerentanan terhadap infeksi14) Perubahan urin :a)Penurunan
volumeb)Gelapc)Berbau buahd.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian,
misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa
darah untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol),
jumlah darah merah, natrium serum.2.Penyimpanan Kebutuhan Dasar
Manusia3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritasa.Kelebihan volume cairan
(total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang
ketiga.1)TujuanPasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien
mendapatkan volume cairan yang tepat)2)Intervensib)Kaji masukan yang relatif
terhadap keluaran secara akurat.Rasional : perlu untuk menentukan fungsi
ginjal, kebutuhan penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan
cairan.c)Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika
diindikasikan).Rasional : mengkaji retensi cairand)Kaji perubahan edema : ukur
lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau edema sekitar mata.Rasional : untuk
mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.e)Atur masukan cairan
dengan cermat.Rasional : agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang
dibutuhkanf)Pantau infus intra venaRasional : untuk mempertahankan masukan yang
diresepkang)Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.Rasional : untuk menurunkan
ekskresi proteinuriah)Berikan diuretik bila diinstruksikan.Rasional : untuk
memberikan penghilangan sementara dari edema.b.Resiko tinggi kekurangan volume
cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan,
edema1)TujuanKlien tidak menunjukkan kehilangan cairan intravaskuler atau shock
hipovolemik yang diyunjukkan pasien minimum atau tidak ada2)Intervensia)Pantau
tanda vitalRasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairanb)Kaji
kualitas dan frekwensi nadiRasional : untuk tanda shock hipovolemikc)Ukur
tekanan darahRasional : untuk mendeteksi shock hipovolemikd)Laporkan adanya
penyimpangan dari normalRasional : agar pengobatan segera dapat
dilakukanc.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang
menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.1)TujuanTuidak
menunjukkan adanya bukti infeksi2)Intervensia)Lindungi anak dari kontak
individu terinfeksiRasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme
infektifb)Gunakan teknik mencuci tangan yang baikRasional : untuk memutus mata
rantai penyebar5an infeksic)Jaga agar anak tetap hangat dan keringRasiona;l :
karena kerentanan terhadap infeksi pernafasand)Pantau suhu.Rasional : indikasi
awal adanya tanda infeksie)Ajari orang tua tentang tanda dan gejala
infeksiRasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan gejala
infeksid.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema,
penurunan pertahanan tubuh.1)TujuanKulit anak tidak menunjukkan adanya
kerusakan integritas : kemerahan atau iritasi2)Intervensia)Berikan perawatan
kulitRasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan
kulitb)Hindari pakaian ketatRasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol
tertekanc)Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehariRasional :
untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena gesekan dengan alat
tenund)Topang organ edema, seperti skrotumRasional : unjtuk menghilangkan aea
tekanane)Ubah posisi dengan sering ; pertahankan kesejajaran tubuh dengan
baikRasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan
diam sajaf)Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun
tekanan sesuai kebutuhanRasional : untuk mencegah terjadinya ulkuse.Perubahan
nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu
makan1)TujuanPasien mendapatkan nutrisi yang optimal2)Intervensia)Beri diet
yang bergiziRasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya
tahan tubuh anakb)Batasi natrium selama edema dan trerapi kortikosteroidRasinal
: asupan natrium dapat memperberat edema usus yang menyebabkan hilangnya nafsu
makan anakc)Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makanRasional
: agar anak lebih mungkin untuk makand)Beri makanan dalam porsi sedikit pada
awalnyaRasional : untuk merangsang nafsu makan anake)Beri makanan spesial dan
disukai anakRasional : untuk mendorong agar anak mau makanf)Beri makanan dengan
cara yang menarikRaional : untuk menrangsang nafsu makan anakf.Gangguan citra
tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan1)TujuanAgar dapat mengespresikan
perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan minat dan
kemampuan anak.2)Intervensia)Gali masalah dan perasaan mengenai
penampilanRasional : untuk memudahkan kopingb)Tunjukkan aspek positif dari
penampilan dan bukti penurunan edemaRasional : meningkatkan harga diri klien
dan mendorong penerimaan terhadap kondisinyac)Dorong sosialisasi dengan
individu tanpa infeksi aktifRasional : agar anak tidak merasa sendirian dan
terisolasid)Beri umpan balik posisitfRasional : agar anak merasa
diterimag.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan1)TujuanAnak dapat
melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan dan mendapatkan istirahat dan tidur
yang adekuat2)Intervensia)Pertahankan tirah baring awal bila terjadi edema
hebatRasional : tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan
edemab)Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasiRasional : ambulasi
menyebabkan kelelahanc)Rencanakan dan berikan aktivitas tenangRasional :
aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat menyebabkan
kelelahand)Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelahRasional :
mengadekuatkan fase istirahat anake)Berikan periode istirahat tanpa
gangguanRasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya
h.Perubahan
proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita penyakit
serius1)TujuanPasien (keluarga) mendapat dukungan yang adekuat2)Intervensia)Kenali
masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukunganRasional :
mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluargab)Kaji pemahaman keluarga
tentang diagnosa dan rencana perawatanRasional : keluarga akan beradaptasi
terhadap segala tindakan keperawatan yang dilakukanc)Tekankan dan jelaskan
profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur dan terapi yang
dianjurkan, serta prognosanyaRasional : agar keluarga juga mengetahui masalah
kesehatan anaknyad)Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman
keluarga Keluarga tentang penyakit dan terapinyaRasional : mengoptimalisasi
pendidikan kesehatan terhadape)Ulangi informasi sesering mungkinRasional :
untuk memfasilitasi pemahamanf)Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak
serta responnyaRasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai
orang yang terdekat dengan anakg)Jangan tampak terburu-buru, bila waktunya
tidak tepatRasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya.
(Donna L Wong,2004 : 550-552).
Sumber:1.Betz,
Cecily L dan Sowden, Linda L. 2002.Keperawatan Pediatrik, Edisi 3,EGC :
Jakarta2.Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media
Aesculapius : Jakarta3.Rauf , Syarifuddin, 2002, Catatan Kuliah Nefrologi Anak,
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK UH : Makssar4.Smeltzer, Suzanne C, 2001,
Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC :
Jakarta5.Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 1,
Fajar Interpratama : Jakarta6.Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta
Comments